kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menurut survei, kepercayaan investor listrik tahun ini menurun


Minggu, 15 Juli 2018 / 19:41 WIB
Menurut survei, kepercayaan investor listrik tahun ini menurun
ILUSTRASI. Tegangan Listrik di Gardu Induk Cengkareng II


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PwC Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) melakukan survei terhadap tingkat kepercayaan investtor terhadap sektor ketenagalistrikan. 

Yanto Kamarudin dari Energy, Utilities & Mining Partner PwC Indonesia mengatakan, hanya sebanyak 39% responden yang berpendapat bahwa regulasi di Indonesia mendukung investasi swasta.

“Ada penurunan. Dibandingkan dengan tahun lalu (2017) hanya sebanyak 39% responden yakin dengan regulasi yang ada,” ujar Yanto, dalam siaran persnya, Minggu (15/7).

Penurunan ini tidak lepas dari banyaknya regulasi baru ketenagalistrikan yang dikeluarkan pemerintah tahun lalu. Namun regulasi tersebut membuat perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) merasa tidak nyaman.

“Sebanyak 94% responden meyakini bahwa ketidak pastian regulasi yang disebabkan oleh perubahan yang terlalu sering terhadap peraturan merupakan penghalang besar untuk berinvestasi dalam proyek-proyek pembangkit listrik baru berskala besar,” ucapnya.

Selain itu, sebanyak 96% responden berpendapat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2017-2026 (RUPTL 2017) tidak dirancang untuk mengantisipasi dan menghadapi tantangan-tantangan dalam sektor ketenagalistrikan yang ada saat ini maupun dimasa yang akan datang secara memadai.

Meski menghawatirkan, sebanyak 65% investor yang disurvei masih berencana untuk melakukan investasi dalam waktu 12 bulan ke depan. “Yang mesti diwaspadai, negara-negara lain seperti Vietnam, Filipina dan negara tetangga lainnya juga melakukan perbaikan iklim investasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×