Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten perhotelan dan pariwisata, PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) mengaku masih mengalami beban keuangan yang cukup besar sehingga pendapatan perseroan terpantau menurun sebesar 17,04% di nilai Rp 50,60 miliar dari Rp 43,23 miliar pada semester I 2019.
"Walau demikian kami masih mencetak peningkatan laba bruto di nilai Rp 29,40 miliar dari Rp 24,29 miliar," jelas Direktur Utama HRME, Christofer Wibisono kepada Kontan, Senin (5/8).
Baca Juga: Saham Menteng Heritage (HRME) bisa diperdagangkan lagi mulai Senin (29/7)
Menilik laporan keuangan HRME pada semester I 2019, perseroan menanggung beban pokok penjualan dan pendapatan sebesar Rp 21,20 miliar. Beban tersebut meningkat sekitar 12% dari Rp 18,94 dari tahun lalu.
Namun, kerugian perseroan menyusut cukup signifikan di angka Rp 9,2 miliar atau lebih dari 60% dari Rp 14,711 miliar ke angka Rp 5,52 miliar pada semester I tahun ini. Lebih lanjut, Christofer menjabarkan pihaknya masih akan terus mencari strategi mengurangi beban keuangan pada semester mendatang.
"Kami juga tentunya fokus meningkatkan pendapatan dan laba kotor pada semester II ini," lanjutnya.
Perseroan yang belum enam bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, mengantongi dana IPO sebesar Rp 125,3 miliar setelah melepas 20% atau lebih dari Rp 1 miliar sahamnya ke publik.
Serapan dana IPO sendiri sudah 100%, dan digunakan untuk mengakuisisi PT GSN sebesar 51,69%, mengakuisisi PT Wijaya Wisesa Bhakti sebesar 27,69%, akuisisi PT Wijaya Wisesa Development sebesar 20,93%. Sisanya digunakan sebagai modal kerja.
HRME juga masih aktif membidik tambahan dana Rp166 miliar didapat dari perbankan sepanjang semester II ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
