kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memanfaatkan sentimen spesifik biar lebih cuan dalam perdagangan valas cross-pair


Jumat, 13 Agustus 2021 / 20:12 WIB
Memanfaatkan sentimen spesifik biar lebih cuan dalam perdagangan valas cross-pair


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam perdagangan valuta asing (valas), biasa dikenal istilah cross-pair atau pasangan mata uang yang tidak melibatkan dolar AS. Sebaliknya, untuk pasangan valas yang dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS dikenal dengan istilah major-pair.

Vice President of Research and Development ICDX Isa Djohari, mengatakan bahwa cross-pair berpotensi menawarkan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan major-pair. “Tergantung dari perkembangan kondisi ekonomi masing-masing negara yang dipasangkan mata uangnya,” kata Isa kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Cross-pair juga dapat memberikan alternatif yang sangat baik ketika pasangan dari dolar AS yang belum dapat memberikan hasil trading signifikan. Selain itu, dari sisi volatilitas, menurutnya harga cross-pair memiliki tingkat fluktuasi yang tidak kalah menariknya dengan major-pair.

Baca Juga: Indeks dolar menguat, rupiah melemah 0,24% dalam sepekan terakhir

Bahkan banyak cross-pair yang memiliki tingkat fluktuasi sangat tinggi, sehingga bagi sebagian banyak trader, mereka lebih banyak memilih memperjualbelikan cross-pair currency untuk mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar.

Saat ini, ICDX sudah menawarkan 20 alternatif cross-pair. Isa menilai kalau cross-pair menawarkan peluang yang berfokus pada sejumlah sentimen lebih spesifik untuk memposisikan pedagang pada sentimen tertentu. Dia mencontohkan pada sentimen Brexit.

“Seperti menggunakan EUR/GBP untuk bertaruh pada tajuk Brexit yang sedang berlangsung, mengingat peran utama dipegang oleh dua pihak, yakni Uni Eropa, dan Inggris,” ujar Isa.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada Jumat (13/8)

Presiden Komisoner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menyampaikan, beberapa pasangan valas cross-pair yang diperjualbelikan di HFX Internasional Berjangka adalah pasangan EUR/GBP, EUR/CAD, GBP/CHF, dan GBP/JPY. Sementara itu, untuk yang paling banyak ditransaksikan adalah GBP/JPY.

Sutopo menilai, pasangan GBP/JPY dapat menarik minat investor karena pergerakannya yang lebih ekstrem dan volatilitas yang lebih tinggi. “Jadi lebih high risk tapi juga lebih high return,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Isa juga menambahkan, kalau pasangan AUD/NZD memberikan peluang hedging yang lebih maju. Kedua mata uang tersebut pada karakter naturalnya cenderung memperhatikan fokus fundamental yang sama, yaitu sentimen China, termasuk perang dagang dan data domestik China.

Menurut Sutopo, cross-pair bergerak hampir sama dengan pasangan-pasangan yang berhubungan dengan USD. Untuk saat ini pergerakannya sekitar 100-200 pips, angka ini turun dari sebelumnya yang bisa sampai 200-300 pips sehari.

Dalam perhitungan Sutopo, pasangan GBP/JPY akan berada di angka 150,80 di akhir tahun.

Baca Juga: Genjot transaksi multilateral, ICDX luncurkan 9 produk valas baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×