kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MDRN mulai merambah agribsinis


Sabtu, 16 Desember 2017 / 14:30 WIB
MDRN mulai merambah agribsinis


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam melakukan ekspansi bisnis, boleh dikata PT Modern Internasional Tbk (MDRN) out of the box. Setelah mengawali bisnis dari fotografi lalu beralih ke convenience store, kini mereka ingin merambah bisnis peternakan sapi dan pengolahan susu.

Tahun depan, Modern Internasional ingin mewujudkan bisnis itu melalui PT Nusantara Agri Sejati. Nusantara Agri memiliki lahan peternakan 10 hektare (ha) dan 100 sapi di Sukabumi, Jawa Barat. Sudah ada pabrik dan mesin produksi juga di sana.

Adapun produksi pabrik nanti berupa susu murni, keju maupun yoghurt.

Untuk menunjang distribusi, Modern Internasional bakal memanfaatkan eks aset bisnis Fujifilm. "Beberapa gudang Fujifilm sudah kami jual, namun ada yang tetap dipertahankan, bisa kami manfaatkan untuk jaringan distribusi bila mau jual produk ke seluruh Indonesia," kata Donny Sutanto, Komisaris PT Modern Internasional Tbk kepada KONTAN, Jumat (15/12).

Sekadar mengingatkan, pada tahun 2015 Modern Internasional melepas hak distribusi merek Fuji Film kepada prinsipal. Saat ini, PT Fujifilm Indonesia yang memegang hak distribusi itu.

Selain menikmati potensi bisnis baru, hadirnya Nusantara Agri juga menjadi tambahan aset bagi Modern Internasional. Tambahan aset itu bisa untuk memfasilitasi restrukturisasi utang 7-Eleven dengan total Rp 1,17 triliun.

Adapun mekanisme pengalihan aset Nusantara Agri kepada Modern Internasional tanpa pembayaran tunai. Jadi, Modern Internasional akan membayar dengan cara menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) menjadi ekuitas. Penentu nilai pembelian adalah Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Informasi saja, transaksi tersebut bersifat afiliasi. Pasalnya, pemilik Nusantara Agri adalah salah seorang pemegang saham Modern Internasional.

Namun, sebelum merealisasikan pengalihan aset, Modern Internasional akan meminta restu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat. Mereka juga terikat dengan aturan otoritas pasar saham. "Dalam setiap transaksi tunduk dengan persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan fairness opinion KJPP," tutur Donny.

Solusi dokumen

Selain bisnis baru, Modern Internasional akan memperkuat bisnis solusi dokumen dan fotokopi melalui PT Modern Data Solusi. Produk perusahaan itu meliputi, mesin printer multifungsi, layar sentuh interaktif, video conference, mesin cetak lebar dan aplikasi penunjang efisiensi perusahaan.

Fokus Modern Data adalah layanan purna jual dan penjualan. Target penetrasi pasarnya di Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Denpasar dan Batam.

Pasca tak lagi mengoperasikan 7-Eleven, Modern Internasional yakin bisa memaksimalkan bisnis itu. "Sumber daya yang ada dapat dioptimalkan dan difokuskan untuk pengembangan lini ini," tutur Sungkono Honoris, Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk saat paparan publik, Jumat (15/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×