kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (29/10)


Kamis, 29 Oktober 2020 / 14:55 WIB
Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (29/10)
ILUSTRASI. Bursa Asia. REUTERS/Kim Hong-Ji


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (29/10). Per pukul 14.15 WIB Indeks Hong Kong yakni Hang Seng melemah 0,55%, selanjutnya indeks Nikkei juga turun 0,37%, indeks Strait Times Singapura terkoreksi 0,82%, dan indeks Kospi turut amblas 0,79%, pada awal perdagangan bahkan indeks saham acuan Korea Selatan ini menjadi salah satu yang mengalami penurunan terdalam hingga 1,7%.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, pergerakan bursa Asia terdampak sentimen negatif dari bursa Amerika Serikat, Wall Street yang turun signifikan pada Rabu (28/10). “Hal ini karena ada kekhawatiran seputar penyebaran Covid-19 dan lockdown kembali di Eropa,” ujarnya, Kamis (28/10).

Penurunan terdalam terjadi pada indeks Nasdaq sebesar 3,73% ke level 11.004, disusul indeks S&P 500 terkoreksi 3,52% ke posisi 3.271, dan indeks Dow Jones melemah 3,43% ke 26.520.

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada pekan depan, dipicu penurunan bursa global

Sukarno mengatakan, pergerakan bursa yang negatif ini bisa berlanjut apabila kasus Covid-19 kembali meningkat. Ia bilang, Bursa Korea menjadi salah satu yang mengalami koreksi paling banyak karena mitra dagang uni Eropa melakukan lockdown, pasalnya UE merupakan pasar ekspor terbesar kedua Korea.

Saat ini, beberapa wilayah di Eropa kembali memberlakukan karantina wilayah atau lockdown untuk menekan laju penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.

Hanya saja, ia melihat laju bursa Asia diimbangi oleh adanya optimisme pasar terkait prospek ekonomi Asia yang lebih positif. “Sentimen positif lain yang ditunggu pastinya terkait perkembangan vaksin dan kapan akan bisa digunakan secara massal sehingga Covid-19 bisa cepat selesai dan ekonomi bisa pulih kembali,” tambahnya.

Baca Juga: Penyebab laba Gudang Garam (GGRM) merosot 22% di tengah kenaikan pendapatan

Sukarno memprediksi, pergerakan bursa global khususnya bursa AS masih akan cenderung bearish dalam jangka pendek. Sedangkan bursa Asia, ia meramal masih berpeluang menguat karena dalam pergerakan jangka menengah cenderung bergerak sideways dan posisi saat ini sudah berada di area support.

Selanjutnya: Bursa Asia melemah, terseret anjloknya Wall Street akibat lonjakan kasus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×