kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lion Air beberkan strateginya hadapi larangan terbang Boeing 737 Max 8


Kamis, 21 Maret 2019 / 16:18 WIB
Lion Air beberkan strateginya hadapi larangan terbang Boeing 737 Max 8


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional Lion Air menyatakan penghentian sementara atau temporary grounded pengoperasian terhadap 10 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 sejak 12 Maret 2019 tidak menganggu operasional penerbangan perusahaan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, dengan adanya temporary grounded Lion Air tetap beroperasi normal. Ia bilang pihaknya  meminimalisir dampak yang timbul agar operasional dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu.

Danang menjelaskan, Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan mengganti menggunakan armada Lion Air lainnya.

"Lion Air mengoperasikan berbagai tipe pesawat, terdiri dari 70 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus A330-300 (440 kelas ekonomi)," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (21/3).

Menurut Danang, Lion Air tetap memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan. Misalnya dengan  melakukan berbagai strategi tepat bertujuan agar operasional penerbangan konsisten pada level terbaik, sehingga memberikan dampak positif terhadap tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP).

"Tingkat ketepatan waktu penerbangan Lion Air selama dua minggu di Maret 2019 mencatatkan rata-rata OTP 88,24%," lanjutnya.

Dalam upaya mempertahankan tingkat ketepatan waktu serta menjawab pergerakan penumpang dan pesawat, Lion Air melaksanakan koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan setiap hari.

Pihaknya mengoptimalkan pesawat dengan menjalankan rotasi pergerakan pesawat yang disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang dan lainnya.

Lion Air menggunakan sistem yang terstruktur dan koordinasi yang berkesinambungan antara perawatan pesawat, tim operasional serta keputusan yang cepat dalam menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan.

"Untuk pengaturan operasional pesawat, Lion Air memiliki utilisasi 8jam - 9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan, schedule maintenance serta empat pesawat sebagai cadangan atau stand by," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×