kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,26   6,80   0.74%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba perusahaan ini melesat, apakah sahamnya layak dibeli? Ini rekomendasi analis


Rabu, 27 Oktober 2021 / 06:50 WIB
Laba perusahaan ini melesat, apakah sahamnya layak dibeli? Ini rekomendasi analis


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan berhasil meningkatkan perolehan laba bersih pada laporan keuangan periode terakhirnya. Meski perusahaan mampu memacu pertumbuhan laba bersih, tapi tidak semua saham dari emiten tersebut layak dibeli. Mari kita simak rekomendasi analis terkait saham yang prospek setelah perusahaan meningkatkan laba bersih.

Dari anggota indeks Kompas100, beberapa emiten dengan pertumbuhan laba tertinggi ada PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Agro Lestasi Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Sepanjang semester pertama tahun ini, emiten berkode saham SSMS membukukan kenaikan laba bersih 592,1% yoy menjadi Rp 696,3 miliar pada semester pertama 2021. Kenaikan laba bersih SSMS lantaran pendapatan yang juga naik 32,1% secara year on year menjadi Rp 2,3 triliun pada semester pertama 2021.

Baca Juga: Sawit Sumbermas (SSMS) yakin kenaikan kinerja berlanjut hingga tutup tahun

Manajemen SSMS memprediksi pertumbuhan kinerja yang positif masih bakal berlanjut hingga akhir tahun. Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas menyatakan, pendorong kinerja perusahaan ini karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang sekarang ini dibanderol dengan cukup tinggi.

Bahkan pada pekan lalu, harga CPO berjangka untuk pengiriman Januari 2022 di Malaysia Derivative Exchange kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton. Selain ditopang oleh harga jual yang berada dalam tren positif, Kartika bilang, sekarang ini produktifitas SSMS termasuk yang tertinggi di Indonesia, berkat usia tanamannya yang masih sangat produktif.

“SSMS terus mengupayakan penjualan CPO dapat melampaui realisasi penjualan CPO di tahun lalu. Permintaan dan penjualan CPO SSMS masih sangat baik,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, Senin (25/10).

Baca Juga: Laba bersih Nippon Indosari (ROTI) melejit 65% pada kuartal III 2021

Sebelumnya, emiten pemasok produk petrokimia dengan kode saham TPIA juga optimistis mencapai target pertumbuhan kinerja pendapatan hingga US$ 2,5 miliar pada tahun ini atau naik 32,97% dari perolehan tahun lalu.

TPIA membukukan pendapatan senilai US$ 1,26 miliar di semester pertama 2021. Jumlah ini naik 50% dari realisasi pendapatan di periode sama tahun lalu sebesar US$ 839,3 juta.

Melesatnya pendapatan bermuara pada membaiknya bottom line TPIA. Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 164,38 juta. Berbanding terbalik dari semester pertama tahun lalu dimana TPIA masih menanggung kerugian bersih US$ 40,12 juta.

Baca Juga: Simak kinerja keuangan Fajar Surya Wisesa (FASW) di kuartal III-2021




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×