kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumen properti Indonesia masih didominasi pengguna pertama


Rabu, 28 Maret 2018 / 22:39 WIB
Konsumen properti Indonesia masih didominasi pengguna pertama
ILUSTRASI. Pameran properti


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti Indonesia masih didominasi oleh pengguna pertama. Dalam riset Affordability Sentiment Index 2018 yang dilakukan oleh Rumah.com, menyebut calon pembeli properti mayoritas berasal dari pengguna yang ingin membeli hunian pertama.

Sebanyak 62% responden merupakan pencari rumah pertama dan upgrader, hanya 17% yang merupakan investor. Sisanya mencari properti untuk kebutuhan usaha.

Tingginya biaya untuk memiliki properti membuat mayoritas masyarakat memilih properti sebagai tempat tinggal, bukan investasi.

Meski minat investasi di sektor properti rendah, Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com bilang perilaku konsumen terhadap produk properti masih normal.

Maklum, rata-rata responden survei ini terdiri dari generasi milenial muda yang berusia 20-29 tahun dan milenial tua 30-39 tahun.

"Rata-rata masih menata keuangannya, seiring waktu saat keuangan sudah lebih baik, konsumen mulai berpikir untuk berinvestasi," kata Ike dalam keterangan pers yang Kontan.co.id terima (28/3).

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 69% responden yang terdiri milenial mudah berniat membeli rumah pertama, 12% sisanya berniat membeli properti untuk investasi.

Sementara, sebanyak 48% milenial tua mencari rumah pertama dan 21% berniat untuk investasi.

Investor properti di Indonesia berasal dari golongan usia di atas 46 tahun, yaitu sebesar 33%. Hanya 16% kalangan ini yang masih berencana membeli rumah pertama.

Responden survei yang berpenghasilan di bawah 7 juta per bulan sebanyak 59% berencana membeli rumah pertama. Dari kalangan berpenghasilan menengah (Rp 7 juta-Rp 15 juta), 47% masih mencari rumah pertama dan 23% mulai berani berinvestasi.

Dari kalangan berpenghasilan tinggi, di atas Rp 15 juta berniat melakukan investasi di sektor properti sebanyak 47%.

Perilaku investasi masyarakat masih di setir oleh kondisi nasional, terutama situasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Konsumen properti dari kalangan investor masih dalam posisi wait and see. Mereka menunggu situasi politik dan ekonomi makro dan memilih menabung ketimbang investasi," ujar Josua Pardede, Ekonom Bank Permata.

Menurut Rumah.com, riset ini juga mengindikasikan pasar properti berangsur pulih setelah sempat lesu akibat terseret kondisi ekonomi di tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×