kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten-emiten sektor ini terpengaruh pergerakan dolar AS


Kamis, 23 September 2021 / 06:10 WIB
Kinerja emiten-emiten sektor ini terpengaruh pergerakan dolar AS


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) akan terpengaruh oleh hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Apabila The Fed ternyata belum mempertegas sikapnya terkait teknis dan mekanisme tapering, maka mata uang dolar AS diperoyeksi melemah.

Sebaliknya, jika The Fed mengumumkan timeline serta perkembangan terbaru soal tapering, nantinya dolar AS bisa menguat.

Salah satu emiten yang mengalap untung jika dolar AS menguat adalah PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Sekretaris Perusahaan PT Integra Indocabinet Tbk Wendy Chandra mengatakan, penguatan dolar AS menjadi positif untuk perusahaan ini, mengingat Integra merupakan perusahaan yang berorientasi ekspor.

“Sebaliknya, kalau dolar melemah kami tidak melihat dampak yang terlalu signifikan. Sebab kami memperkirakan walaupun terjadi pelemahan dolar itu tidak akan terlalu jauh,” tutur Wendy kepada Kontan.co.id, Rabu (22/9).

Baca Juga: Sejumlah perusahaan berorientasi ekspor komentari rencana implementasi kerja sama LCS

Di luar naik turunnya mata uang dolar, Wendy bilang WOOD terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan permintaan yang melonjak.

Seperti diketahui, saat ini ekspor furnitur dan komponen bangunan dari China yang merupakan eksportir terbesar ke pasar AS terus menurun lantaran penerapan tarif perang dagang, hingga tarif anti dumping.

Pada tahun ini, WOOD juga membidik pertumbuhan kinerja sebesar 25%. Wendy mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk merevisi target tersebut.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, emiten-emiten yang menjual produknya ke pasar ekspor memang akan mendulang berkah dari menguatnya dolar AS.

Ia mencontohkan, emiten-emiten pertambangan batubara yang tengah gencar berkomitmen dalam hal hilirisasi juga akan mendapatkan pertambahan nilai dari kegiatan ekspornya. Terlebih kini harga batubara juga berada dalam tren penguatan.

Sedangkan, apabila dolar melemah maka emiten-emiten yang mengimpor bahan baku dalam jumlah banyak akan memperoleh keuntungan. 

Nafan menambahkan, emiten yang harus impor bahan baku bisa menurunkan biaya jika dolar melemah. Contohnya industri farmasi dan pakan ternak.

Selain itu, emiten-emiten yang memiliki rasio utang cukup tinggi dalam mata uang asing juga cukup diuntungkan. Nafan menambahkan, pergerakan dolar AS sedikit banyak menjadi sentimen untuk saham-saham yang terkait.

Namun, Nafan mengingatkan akan ada indikator lainnya yang turut menjadi sentimen dalam pergerakan sahamnya. Sehingga, ia menyarankan agar pelaku pasar juga mencermati kondisi keuangan emiten-emiten terlebih dahulu.

Selanjutnya: Terkerek penjualan ekspor, WOOD catatkan kinerja positif di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×