kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keberhasilan vaksinasi jadi salah satu faktor yang bisa menurunkan CDS Indonesia


Senin, 18 Januari 2021 / 20:19 WIB
Keberhasilan vaksinasi jadi salah satu faktor yang bisa menurunkan CDS Indonesia
ILUSTRASI. Persepsi risiko berinvestasi di Indonesia mulai kembali naik.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko berinvestasi di Indonesia mulai kembali naik. Hal tersebut tercermin dari level credit default swap (CDS) tenor 10 tahun Indonesia pada Jumat (15/1) ada di level 137,13. Level tersebut merupakan yang paling tinggi sejak pertengahan November 2020.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, kenaikan CDS Indonesia merupakan respons wajar seiring belakangan kondisi di Indonesia yang cukup merisaukan. Dengan terus bertambahnya kasus Covid-19, bahkan selalu pecah rekor tiap harinya, wajar akhirnya timbul kekhawatiran di antara pelaku pasar.

“Selain dari CDS Indonesia yang naik, kekhawatiran investor dapat tercermin dari yield obligasi SUN acuan 10 tahun yang sudah berada di level 6,18%. Kepemilikan SBN oleh investor asing juga telah turun sebesar Rp 5,33 triliun menjadi Rp 976,51 triliun dalam sepekan hingga 14 Januari,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Senin (18/1).

Ramdhan menambahkan, pemerintah punya waktu setidaknya hingga akhir paruh pertama tahun ini untuk menangani pandemi Covid-19. Vaksinasi yang dianggap sebagai game changer, diharapkan dapat menunjukkan efektivitasnya dalam meredam angka penyebaran Covid-19. Bagaimanapun, investor asing maupun domestik saat ini disebut masih cenderung wait and see dalam melihat progres pemerintah memulihkan ekonomi.

Baca Juga: Ekpekstasi pelemahan rupiah mengerek CDS Indonesia ke level tertinggi sejak November

Namun, jika ternyata hingga akhir semester I-2021, keadaan tidak banyak berubah, Ramdhan meyakini CDS Indonesia masih akan sulit turun. Investor pun akan semakin hati-hati dalam mengalirkan dananya ke pasar modal Indonesia.

“Jadi posisi investor sebaiknya wait and see sambil mengamati perkembangan pasar dan perkembangan medis. Kalaupun masuk, sebaiknya bertahap dan menunggu perubahan yield dan cari momentum yang pas. Untuk memitigasi risiko, bisa kombinasikan obligasi bertenor pendek dan menengah,” tutup Ramdhan.

Baca Juga: Proyeksi kupon ORI019 5,4%-5,7%, simak faktor-faktor yang mempengaruhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×