kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga nikmati kenaikan tarif jalan tol


Jumat, 09 Februari 2018 / 13:23 WIB
Jasa Marga nikmati kenaikan tarif jalan tol
ILUSTRASI. GERBANG TOL PASTEUR BARU


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pendapatan jalan tol dan usaha lain sebesar Rp 11,6 triliun di tahun ini. Menurut catatan internal Jasa Marga, target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu.

Hanya saja, belum ketahuan besar pertumbuhan target tahu ini. Pasalnya, Jasa Marga belum bersedia menyebutkan realisasi kinerja tahun lalu sampai laporan keuangan 2017 nanti dirilis.

Yang terang, target pendapatan tersebut tak termasuk target pendapatan konstruksi. "Tetapi yang lebih kami lihat ke pendapatan operasional jalan tol dan non jalan tol seperti properti dan pemeliharaan yang kami perkirakan akan tumbuh," kata Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk kepada KONTAN, Kamis (8/2).

Per 30 September 2017 lalu, pendapatan jalan tol dan usaha lain Jasa Marga tercatat Rp 6,78 triliun atau 29,39% terhadap total pendapatan yang sekitar Rp 23,07 triliun. Kontribusi 70,61% selebihnya berasal dari pendapatan konstruksi Jasa Marga.

Komposisi pendapatan periode sembilan bulan tahun lalu itu berbeda dengan tahun 2016. Laporan keuangan Jasa Marga dua tahun lalu menyuguhkan porsi pendapatan yang hampir sama antara pendapatan tol dan usaha lain dengan pendapatan konstruksi. Kalau dihitung, masing-masing kontribusinya 53% dan 47% terhadap total pendapatan Rp 16,66 triliun.

Manajemen Jasa Marga menyatakan, pertumbuhan bisnis tol tahun ini memang tak akan signifikan. Meskipun, perusahaan berkode saham JSMR di Bursa Efek Indonesia tersebut menikmati kenaikan tarif jalan tol di beberapa ruas jalan yang sudah beroperasi.

Jasa Marga berkilah, tak semua ruas jalan Tol Padaleunyi dan Cipularang mengalami kenaikan. "Walaupun di wilayah jalan tol  itu terjadi inflasi 6%, tetapi kami mempertimbangkan untuk tidak menaikkan tarif untuk perjalanan yang pendek," ujar Agus.

Asal tahu, mulai 15 Februari 2018 pukul 00.00 WIB nanti, tarif di beberapa ruas Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) dan Tol Cikampek -Purwakarta-Padalarang (Cipularang) bakal naik. Kenaikan tertinggi untuk kendaraan golongan V di ruas SS Dawuan-SS Padalarang yakni sebesar Rp 7.000.

Seperti diketahui, penyesuaian tarif tol sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diatur dalam Undang-Undang 38 /2004 Pasal 48 ayat 3 tentang Jalan Tol. Setiap dua tahun sekali, pemerintah menyesuaikan tarif tol dengan laju inflasi.

Adapun tarif tol awal dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan, keuntungan biaya operasi kendaraan dan kelayakan investasi. "Sedangkan perhitungan usulan tarif jalan tol dilakukan oleh BUJT yang kemudian dievaluasi BPJT berdasarkan data inflasi BPS selama dua tahun terakhir," terang Surbakti Syukur, Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kamis (8/2).

Penyesuaian tarif ruas Tol Padaleunyi dan Tol Cipularang mengacu pada inflasi di Bandung. Kalau merujuk pada Surat dari Plt Direktur Statistik Harga No B.278/BPS/6230/SHK/10/2017 tanggal 5 Oktober 2017, besaran inflasi periode Oktober 2015 hingga September 2017 di Kota Kembang mencapai 6,30%.

Selain tarif, trafik kendaraan juga berpeluang mengerek pendapatan tol. Namun manajemen Jasa Marga mengatakan, trafik kendaraan di ruas tol yang baru beroperasi belum stabil. Sementara kenaikan trafik kendaraan di jalan tol yang sudah beroperasi kini hampir mentok. Makanya, mereka menunggu trafik kendaraan di jalan tol yang baru beroperasi lebih optimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×