kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

J-Resources (PSAB) terus melakukan pengembangan tambang


Jumat, 20 September 2019 / 18:04 WIB
J-Resources (PSAB) terus melakukan pengembangan tambang
ILUSTRASI. Penawaran obligasi J Resources


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tengah mengawal beberapa proyek pengembangan tambang pada tahun ini.

"Kami mengembangkan metode untuk mengatasi bijih yang berasosiasi dengan bahan lempung telah diterapkan dalam skala produksi, sehingga recovery rate meningkat, ini juga menjadi salah satu faktor menunjang peningkatan produksi perseroan Semester I 2019," ujar Edi Permadi, Direktur PT J Resources Asia Pasifik, Jumat (20/9).

Baca Juga: Produksi J-Resources (PSAB) tumbuh 26,97%

Sebagai informasi, pada paruh pertama tahun ini berhasil memproduksi emas sebesar 92,835 oz. Nilai ini naik 26,97% ketimbang realisasi produksi pada semester 1 2018 73,114 oz.

Pengembangan lainnya, perusahaan juga sedang melakukan pengembangan untuk Proyek Doup di Kabupaten Bolaang Mongondow, Timur Provinsi Sulawesi Utara. Sampai saat ini prosesnya dalam tahap pembebasan lahan. Tambang wilayah Doup ditargetkan mulai produksi pada semester 2 2020.

Sembari mengawal pengembangan yang ada, sambungnya, perusahaan juga tengah mengoptimalkan produksi. Mereka optimis mampu mencapai target produksi yang sudah ditentukan pada tahun ini.

Adapun tantangan PSAB pada paruh kedua tahun ini mereka mulai memasuki penambangan dengan grade kadar yang rendah. Hal ini mengakibatkan volume penambangan dan yang diolah meningkat sehingga berdampak terhadap biaya produksi yang relatif lebih tinggi.

Baca Juga: Penjualan J Resources Asia Pasifik (PSAB) tumbuh 19,73% di semester I 2019

Sampai semester 1 2019, mereka telah menggunakan belanja modal sebesar US$ 30 juta yang digunakan untuk mendapatkan sumberdaya dan cadangan yang baru. "Selain itu juga digunakan untuk meningkatkan fasilitas produksi, untuk mengganti alat-alat berat yang sudah tidak produktif dan prasarana lainnya," ungkapnya.

Adapaun sumber dana belanja modal pada paruh pertama tahun ini merupakan kombinasi pembiayaan dari bank dan lembaga keuangan non bank serta dari hasil usaha perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×