kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,33   7,98   0.86%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu tapering datang lagi, rupiah diperkirakan melemah pada Jumat (17/9)


Kamis, 16 September 2021 / 17:10 WIB
Isu tapering datang lagi, rupiah diperkirakan melemah pada Jumat (17/9)
ILUSTRASI. Mata uang rupiah.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu tapering dinilai akan pengaruhi pergerakan rupiah di hari Jumat (17/9). Sehingga, rupiah diperkirakan cenderung melemah di perdagangan Jumat.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, melihat isu tapering akan membayangi pergerakan rupiah Jumat dari FOMC meeting yang akan dilaksanakan The Fed. Walaupun data non-farm payroll menunjukkan adanya perlambatan, tetapi Alwi mengamati, beberapa pejabat The Fed menyarankan tapering dilakukan akhir tahun.

“Mereka adalah Loreta mester dan Patrick Harker. Dan isu tapering bisa meningkat jika rilis data retail sales AS nanti bisa lebih bagus dari perkiraan,” jelas Alwi kepada Kontan, Kamis (16/9).

Selain itu, menurutnya bisa saja permintaan safe haven dolar AS meningkat, apabila data retail sales nanti berada di bawah perkiraan. Hal tersebut menurutnya karena investor berpikir mencari aset aman di tengah perlambatan pemulihan ekonomi, dan mereka memilih dolar AS sebagai safe haven.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,09% ke Rp 14.238 per dolar AS pada Kamis (16/9)

Di perdagangan Kamis (16/9) rupiah melemah 0,07% dan ditutup di level Rp 14.253 per dolar AS, dari Rp 14.243 per dolar AS di hari sebelumnya. Akan tetapi, rupiah Jisdor menguat 0,09%, ditutup di level Rp 14.238 per dolar AS, dari Rp 14.252 di hari sebelumnya.

Alwi melihat pelemahan rupiah di pasar spot karena rebound dolar AS di sesi Asia, yang didorong oleh permintaan safe haven di tengah isu perlambatan ekonomi menyusul data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan.

“Memang, awalnya rupiah diuntungkan oleh data inflasi AS yang lemah tersebut, tetapi kemudian persepsi berbalik, bahwa ketika terjadi perlambatan ekonomi, maka risk off muncul, dan mendorong pembelian safe haven buat dolar AS,” ujar Alwi.

Alwi memperkirakan rupiah Jumat akan bergerak di rentang harga Rp 14.220 per dolar AS – Rp 14.285 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah spot melemah 0,07% ke Rp 14.253 per dolar AS di akhir perdagangan Kamis (16/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×