kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPA: Potensi migas Indonesia masih menjanjikan


Rabu, 05 Desember 2018 / 16:03 WIB
IPA: Potensi migas Indonesia masih menjanjikan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi migas Indonesia sejatinya masih sangat menjanjkan dan dapat terus dikembangkan sebagai salah satu pilar untuk mendukung perekonomian Indonesia. Namun melihat masih belum stabilnya harga minyak dunia dan terbatasnya dana yang tersedia untuk melakukan eksplorasi dan investasi, investor sangat selektif untuk memilih di negara mana mereka akan melakukan investasi.

“Kondisi itu membuat perusahaan migas saat ini sangat ketat dalam menentukan ranking untuk mengambil keputusan berinvestasi. Investasi hanya akan dikeluarkan pada proyek yang dinilai dapat memberikan tingkat pengembalian menarik dengan tingkat risiko relatif rendah," ujar Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA), Ronald Gunawan, pada acara Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting) IPA ke-47 Tahun 2018, di Jakarta, Rabu (5/12).

Ditambahkan Ronald, pada awalnya industri sempat berpikir sudah terjadi perbaikan pasca kenaikan harga minyak dunia antara US$ 60-75 per barrel periode Januari hingga September 2018. Ternyata hal tersebut berubah memasuki Kuartal ke-4 Tahun 2018, saat harga minyak dunia turun ke angka sekitar US$ 55-60 per barrel. "Faktor harga minyak dunia merupakan satu ketidakpastian yang harus dihadapi industri migas nasional dan industri migas pada umumnya," ujarnya.

Dalam dua tahun terakhir ini, Pemerintah telah bekerja keras dalam upaya untuk menarik investor migas menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah secara agresif menawarkan wilayah-wilayah kerja baru dan memperbaiki peraturan-peraturan terkait industri migas tahun 2018, tercatat ada sebanyak 34 WK yang ditawarkan Pemerintah dengan menggunakan skema Gross Split.

IPA mencatat beberapa hal perbaikan yang telah dilakukan. Di antaranya melakukan perbaikan terhadap Gross Split PSC, adanya joint audit untuk kegiatan migas, terbitnya aturan pengecualian L/C pada ekspor migas, dan lainnya.

IPA akan terus mendukung upaya-upaya Pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia dan menghasilkan penemuan cadangan raksasa (giant discovery). Ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan bersama, seperti penyederhanaan perijinan, aturan pelaksanaan PP 27/2017, perlakuan PBB yang wajar pada kegiatan migas, optimalisasi fasilitas master-list untuk impor barang penunjang kegiatan migas dan lainnya. Selain itu, penyelesaian RUU Migas yang baru menjadi sangat kritikal bagi industri migas di Indonesia.

Tahun 2018, IPA juga mencatat keberhasilan pada pelaksanaan pamaerab dan konvensi IPA ke-42 yang diselenggarakan 2-4 Mei 2018 di JCC. Acara yang dibuka oleh Presiden Jokowi itu dihadiri sebanyak hampir 24.000 pengunjung, baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun ini IPA Convex juga mengadakan sesi diskusi baru yaitu Technology Session untuk membahas teknologi-teknologi baru terkait industri migas di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×