kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Pizza Hut perkuat layanan


Rabu, 21 Februari 2018 / 14:37 WIB
Ini strategi Pizza Hut perkuat layanan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi memenuhi keinginan pelanggan, PT Sari Melati Kencana, pengelola gerai Pizza Hut Indonesia terus melakukan inovasi. 

Stephen McCarthy, Presiden Director Pizza Hut mengatakan saat ini pihaknya sudah melengkapi delivery order dengan aplikasi maupun telepon. Tidak hanya itu, perusahaan juga bekerjasama dengan jasa instant courier dari transportasi online untuk memudahkan pelanggan.

"Saat ini order online atau delivery itu paling banyak menggunakan telepon, tetapi ke depan pasti akan lebih banyak menggunakan aplikasi," ujar Stephen kepada KONTAN, Rabu (21/2).

Jeo Sasanto, General Manager Pizza Hut Indonesia menambahkan layanan order online dan gerai memang berbeda. Saat ini, perusahaan memiliki 234 gerai Pizza Hut dan 160 gerai Pizza Hut Delivery (PHD). Keduanya dikhususkan untuk preferensi pasar yang berbeda.

"Sejauh ini karena kami restoran ya Pizza Hut banyak dine in ketimbang take away, kalau PHD memang untuk take away untuk home service," tambah Jeo.

Untuk kerjasama dengan ojek online saat ini baru sebatas kerjasama order belum tahapan institusional. Artinya menu Pizza Hut bisa dipesan menggunakan aplikasi ojek online, namun untuk promosi dan menu-menu tertentu belum bisa dipesan melalui aplikasi ojek online.

Jeo menambahkan umumnya PHD terletak di kota-kota besar yang penduduknya besar. Hal ini karena rutinitas kesibukan kota, membuat pelanggan ingin layanan pesan antar PHD. Sedangkan untuk ke second city, dirinya mengatkan PHD belum akan ekspansi kesana.

"Kebutuhan home service itu ada karena macet dan sebagainya, makanya PHD hanya di kota besar saja. Kalau di kota pinggiran mereka banyak waktu, malah enjoy makan di gerai. Kalau orang Jakarta kan makan cepet saja asal kenyang," tutup Jeo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×