kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jurus Trimegah Asset Management meracik reksadana sahamnya ungguli kinerja IHSG


Senin, 10 Mei 2021 / 15:48 WIB
Ini jurus Trimegah Asset Management meracik reksadana sahamnya ungguli kinerja IHSG
ILUSTRASI. ilustrasi Reksadana, Jakarta (04/06). Kontan/Panji Indra


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana sepanjang empat bulan pertama tahun ini rupanya masih belum optimal. Pasalnya, kinerja reksadana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index justru terkoreksi 7,43% pada periode tersebut. Padahal, IHSG pada periode yang sama masih mencatatkan kenaikan 0,28%.

Walau demikian, masih terdapat beberapa produk reksadana saham yang justru mampu mengungguli kinerja indeks reksadana saham tersebut. Salah satunya produk reksadana milik PT Trimegah Asset Management, yakni Trim Kapital Plus. Reksadana saham tersebut tercatat berhasil tumbuh 5,8% sejak akhir tahun 2020 hingga akhir April 2021.

Head of Research Trimegah AM Bernard Setyadi mengungkapkan, dalam mengelola Trim Kapital Plus, pihaknya pada awal tahun memberatkan saham-saham berbasis komoditas. Hal ini seiring dengan kenaikan harga komoditas pada awal tahun kemarin sehingga pada akhirnya turut mengangkat saham-saham berbasis komoditas.

“Namun, ketika mulai ada perubahan pada kondisi pasar, kami pun beralih pada perusahaan yang berfokus pada new economy. Kami mengacu pada tren yang terjadi di pasar luar di mana saham-saham first mover merupakan perusahaan yang punya ekosistem tertentu pada konsep new economy,” jelas Bernard kepada Kontan.co.id, Minggu (9/5).

Baca Juga: Pekan lalu, reksadana pendapatan tetap cetak return paling tinggi

Menurut Bernard, saham-saham tersebut secara kinerja punya pertumbuhan yang sangat cepat dan potensial. Adapun, untuk TRIM Kapital Plus, ia bilang, sektor berbasis teknologi dan logistik menjadi pilihan. Menurutnya, kini perusahaan logistik sudah mulai berevolusi dan menjadi salah satu penyokong ekosistem pada new economy.

Jelang memasuki paruh kedua tahun ini, Bernard justru melihat, kondisi pasar saham saat ini kurang bergairah. Hal ini tercermin dari transaksi harian yang terus turun. Setelah sempat menyentuh Rp 20 triliun, kini hanya berkisar Rp 8 triliun. Selain itu, ia juga menyebut pelaku pasar saat ini cenderung tidak menggubris berita-berita pasar.

"Jadi ini memang cukup challenging, karena secara makro, data-data ekonomi juga relatif bagus. Sepertinya perlu katalis positif yang signifikan agar investor ritel bisa masuk kembali dan membuat pasar saham kembali bergairah ke depannya," imbuh Bernard.

Kendati demikian, Bernard cukup optimistis pasar ke depan akan kembali membaik. Menurutnya, ketika harga-harga saham sudah berada di level yang cukup murah secara valuasi, praktis investor akan kembali masuk dan kondisi pasar pun akan membaik.

Terkait strategi pengelolaan TRIM Kapital Plus, Bernard mengaku, Trimegah belum akan melakukan perubahan seiring koreksi pasar yang tajam belum akan terjadi dalam waktu dekat. Pihaknya juga meyakini cerita new economy ini baru mulai, jadi Trimegah masih akan tetap fokus pada sektor-sektor teknologi dan logistik

"Sejauh ini, kami masih memperkirakan IHSG masih akan bergerak ke kisaran 6.700 - 6.800. Sehingga masih ada potensi upside untuk reksadana saham," imbuh Bernard.

Selanjutnya: Berikut strategi MAMI menempatkan dua produk reksadana saham masuk 10 besar terbaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×