kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement menggarap pasar semen murah


Selasa, 20 Maret 2018 / 08:54 WIB
Indocement menggarap pasar semen murah
ILUSTRASI. Semen Indocement Tunggal Prakarsa INTP


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk mulai mengembangkan varian produk kedua atau second brand. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan pendapatan di tengah persaingan bisni semen yang ketat karena pangsa pasar yang kelebihan pasokan (oversupply).

Antonius Marcos, Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakasa mengatakan, melalui brand Rajawali pihaknya berharap dapat semakin mendongkrak kinerja pendapatan. "Semen Rajawali kita produksi untuk menambah pilihan konsumen terhadap semen berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau," jelas Antonius kepada KONTAN, Senin (19/3).

Dengan harga jual yang lebih murah sekitar Rp 10.000 dibandingkan semen utama Indocement merek Tiga Roda, diharapakan semen yang di produksi di Citeureup dan Cirebon tersebut dapat diterima di pasaran.

Saat ini volume penjualan semen Rajawali masih kecil, yakni di kisaran 2% dari total volume produksi semen Indocement. Namun, bila permintaan pasar terhadap semen ini terus bertambah Indocement tidak ragu untuk meningkatkan produksinya.

Sekadar catatan, saat ini total kapasitas terpasang pabrik semen yang dimiliki emiten berkode saham INTP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini hampir mencapai 25 juta ton per tahun.

Strategi lain

Demi memantapkan kinerja, Indocement juga mulai menyiapkan strategi lainnya. Contohnya, memasarkan semen jenis terbaru yaitu slag semen. Selain itu, pasar penjualan juga diperlebar, yakni dengan meningkatkan ekspor untuk produk semen dan clinker.

Peningkatan produksi dan perluasan pasar domestik tidak ketinggalan dilakukan Indocement. Yakni, dengan meresmikan terminal semen ke delapan yang berada di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) pada Senin (19/3) berkapasitas 500.000 ton semen per tahun.

Menurut Antonius, Palembang adalah salah satu provinsi di Sumatra yang berkembang pesat. Indocement meyakini, keberadaaan terminal semen ini akan memperkokoh posisi perusahaan ini di wilayah Sumatra.

Pangsa pasar Indocement di wilayah Sumatera berada dikisaran 14%–15%. "Kami berharap dengam adanya terminal kami di sana (Palembang) dapat menambah market share penjualan semenkami menjadi 20%–25%," jelas Antonius.

Perlu diketahui, selain di Palembang, Indocement telah memiliki tujuh terminal semen yang tersebar di beberapa wilayah seperti Semarang, Lombok, Tanjung priok, Pontianak, Surabaya, Banyuwangi dan Samarinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×