kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Tambangraya Megah (ITMG) turunkan target produksi batubara di tahun ini


Minggu, 08 Maret 2020 / 15:56 WIB
Indo Tambangraya Megah (ITMG) turunkan target produksi batubara di tahun ini
ILUSTRASI. Indo Tambangraya Megah (ITMG) menurunkan target produksi batubara di tahun ini.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tidak akan jor-joran dalam menjalankan bisnis batubara di tahun ini. Hal tersebut terlihat dari target produksi batubara di tahun ini yang ditetapkan sekitar 19 juta-20 juta ton.

Jumlah ini lebih rendah ketimbang realisasi produksi batubara ITMG di tahun lalu yang tercatat sebesar 23,4 juta ton. Produksi batubara ITMG pada tahun lalu tumbuh 5,88% (yoy) secara tahunan dari posisi di 2018 sebesar 22,1 juta ton.

Direktur Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali menyebut, penurunan target produksi ITMG lebih disebabkan faktor harga batubara yang belum stabil di pasar. Memang, salah satu penyebab penurunan harga komoditas tersebut dalam beberapa waktu terakhir adalah suplai yang melampaui batas.

Baca Juga: Siapkan capex US$ 50 juta di 2020, ini rencana bisnis Indo Tambangraya Megah (ITMG)

Diharapkan upaya ITMG untuk mengurangi produksi bisa berpengaruh positif bagi pergerakan harga batubara di tahun ini.

Terkait penjualan, ITMG sedang mencari potensi pangsa pasar baru untuk ekspor batubara. Pasar ekspor yang diincar oleh perusahaan tersebut adalah negara-negara berkembang, seperti Vietnam, Bangladesh, dan Laos.

“Industri di beberapa negara tadi sedang tumbuh. Pastinya kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik di sana juga meningkat,” kata Yulius, Rabu (8/3).

Sekadar catatan, dari total produksi 23,4 juta ton di tahun lalu, ITMG mengirim batubara ke China sebanyak 7,3 juta ton, Jepang 4,7 juta ton, Indonesia 3,3 juta ton, Filipina 1,7 juta ton, India 1,6 juta ton, Thailand 1,4 juta ton, serta Bangladesh 1,1 juta ton.

Sementara itu, penyebaran virus Corona yang dimulai dari China belum mempengaruhi ekspor batubara ITMG ke negara tersebut. Hanya saja, harus diakui kapal-kapal yang mengangkut batubara ITMG ke China mesti menjalani proses karantina sekitar dua minggu.

Yulius berpendapat, untuk kuartal pertama tahun ini, ada potensi produksi dan penjualan batubara ITMG akan stagnan. Namun, hal itu bukan disebabkan efek virus corona, melainkan faktor curah hujan yang tinggi di awal tahun yang membuat perusahaan tidak bisa leluasa memproduksi batubara.

“Ini lebih ke faktor musiman. Kami akan lebih meningkatkan kemampuan produksi begitu musim kemarau tiba,” ujar dia.

Baca Juga: Efek Virus Corona (Covid-19), Ekspor Batubara dari Indonesia ke China Bisa Turun 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×