kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,95   -19,57   -2.09%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impack Pratama (IMPC) targetkan pendapatan tumbuh 15% di tahun ini


Kamis, 23 Mei 2019 / 14:32 WIB
Impack Pratama (IMPC) targetkan pendapatan tumbuh 15% di tahun ini


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), tahun ini menargetkan pendapatan tumbuh 15% .Di tahun 2018, IMPC mencatat total pendapatan Rp 1,39 triliun.

Adapun pada kuartal I 2019, IMPC telah memperoleh pendapatan Rp 351,39 miliar atau tumbuh 10,78% dibanding kuartal I 2018. Pada periode yang sama, laba bersih IMPC turun sedikit dari Rp 24 miliar menjadi Rp 22,38 miliar.

Direktur IMPC Janto Salim mengatakan, pada kuartal I 2019 memang terjadi sedikit perlambatan karena efek tahun politik. “Tentu saja berpengaruh, semoga bisa aman dan periode selanjutnya lebih baik,” katanya pada Kamis (23/5).

Janto sendiri telah menyiapkan beberapa strategi di tahun 2019 ini. Salah satunya dengan meningkatkan diversifikasi produk sama dengan bahan baku berbeda. Selain itu, produk lain juga diharapkan dapat mendongkrak perolehan pendapatan IMPC tahun 2019.

Sebelumnya pada tahun 2018, IMPC sempat terhantam kenaikan beban akibat kenaikan harga bahan baku impor, polycarbonate. Kata Janto, kenaikan harga bahan baku mencapai 100% dimulai sejak Desember 2017 hingga Juni 2018. “Belum lagi pada Desember 2018, kurs naik dan kami enggak bisa sembarangan naikin harga jual,” terangnya.

Produk berbahan dasar lain seperti alderon ingin ditambah penjualannya. Selain potensinya masih besar, alderon mampu menyasar pasar ritel yang lebih stabil. Di sektor ritel, penjualan alderon tumbuh 52% dan sektor proyek 49%.

Selain itu, pada akhir tahun 2018 IMPC telah mengakuisisi PT Matrikstama Andalan Mitra. Perusahaan itu bergerak di bidang distribusi dan pemasangan produk interior dengan fokus tiga produk utama yaitu toilet cubicle, karpet, dan lantai vinyl.

Janto mengaku, IMPC masih perlu mempelajari karakter bisnis produk interior tersebut. Maklum, IMPC selama ini bergerak di bidang produk eksterior seperti atap, permukaan bangunan (façade), dan material lainnya. Nah, diperkirakan penjualan produk interior tahun ini bisa menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.

Penjualan ekspor juga diharapkan bakal naik kontribusinya. Tahun 2018, kontribusi pendapatan ekspor sebesar 24,7% dari total pendapatan. Targetnya di tahun 2019 kontribusinya bisa naik 30%.

Peningkatan penjualan entitas anak IMPC di luar negeri yaitu di Vietnam, Singapura, dan Selandia Baru dikategorikan sebagai pendapatan ekspor. Tentu saja diharapkan penjualan di negara-negara tersebut bisa tumbuh, “Kami juga sedang melirik negara baru supaya kalau bisa pasarnya jangan Asia Pasifik saja,” tambah Janto.

Menurut Janto, penjualan ekspor sebagai upaya IMPC untuk melakukan natural hedging terhadap bahan baku produk IMPC yang sebesar 70%.

Selain itu, IMPC juga berharap bisnis propertinya yakni Altira Office Park dan Altira Office Tower juga bakal mendorong pendapatan perusahaan tahun ini. Sekitar 50% sudah terjual dan 50% lagi diharapkan terjual di 2019 ini dan bakal menyumbang pendapatan sebesar Rp 73 miliar.

Dengan strategi itu diharapkan laba bersih IMPC di tahun 2019 bisa mencapai Rp 150,52 miliar. Tahun 2018, laba bersih IMPC sebesar Rp 86,44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×