kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,50   8,15   0.88%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impack Pratama (IMPC) beli saham Impackone Sdn Bhd


Senin, 20 Mei 2019 / 17:37 WIB
Impack Pratama (IMPC) beli saham Impackone Sdn Bhd


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menyebut penguasaan saham 100% atau sebesar RM 1juta dari perusahaan asal Malaysia, Impackone Sdn Bhd, bertujuan untuk restrukturisasi.

Secara singkat, Sekretaris Perusahaan IMPC, Lenggana Linggawati menjelaskan bila perseroan telah menyelesaikan transaksi tersebut di awal Mei 2019.

"Transaksi tersebut bertujuan untuk restrukturisasi kepemilikan perseroan dan entitas anak. Transaksi ini juga dipisahkan dari benturan kepentingan dan transaksi afiliasi, sebab Impack Internasional Pte Ltd yang basisnya di Singapura, merupakan entitas anak perseroan dan nilai transaksi kurang dari 20% dari ekuitas perseroan," jelas Lenggana Linggawati, Senin (20/5).

Menilik laporan keterbukaan informasi IMPC di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/5) silam, saat ini pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Impack Pratama Industri Tbk, adalah, PT Harimas Tunggal Perkasa (pengendali) sebesar 33,69%, PT Tunggal Jaya Investama (pengendali) sebesar 33,69%, dan lain lain.

Lebih lanjut, emiten produsen kemasan plastik ini menuai peningkatan pendapatan penjualan pada kuartal I 2019 sebesar 10,79% di angka Rp 351,39 miliar dari Rp 317,39 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Lenggana menjelaskan penyebab pertumbuhan didorong oleh peningkatan pendapatan dalam negeri dan juga luar negeri. "Kontribusi terbesar adalah dari peningkatan pendapatan dalam negeri sebesar Rp21,23miliar," tutur Lenggana kepada Kontan, Senin (20/5).

Lenggana menjelaskan, secara keseluruhan kinerja IMPC kuartal I 2019 menunjukkan pertumbuhan pendapatan dibandingkan dengan kuartal I 2018 serta dapat mempertahankan margin laba kotor dan laba usaha pada kisaran yang sama yaitu 31% dan 15%.

Sementara menyitir penurunan pendapatan laba yang dapat diatribusikan sebesar 4,83% pada Kuartal I 2019 di nilai Rp 22,83 miliar dari angka Rp 23,99 miliar, Lenggana berkata hal itu disebabkan oleh penurunan laba bersih bisnis utama, sementara laba bersih bisnis real estate meningkat.

"Untuk proyek Kuartal II dan prospek pertumbuhan di tahun 2019, kami akan jelaskan pada Kamis (23/5) mendatang," tutup Lenggana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×