kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICDX catatkan transaksi Rp 2,4 triliun pada perdagangan timah kuartal I 2021


Rabu, 21 April 2021 / 13:41 WIB
ICDX catatkan transaksi Rp 2,4 triliun pada perdagangan timah kuartal I 2021
ILUSTRASI. Bursa timah ICDX.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa timah ICDX mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 2,4 triliun pada kuartal pertama 2021 dengan volume transaksi timah mencapai 6.294 metrik ton. Peningkatan signifikan terjadi dikarenakan fundamental timah yang kuat sehingga mendukung harga timah untuk bergerak lebih tinggi.

Rata-rata harga timah ICDX pada kuartal I sampai pertengahan April terpantau stabil pada rentang level US$ 28.000 per ton. Angka ini merupakan angka capaian rata-rata tertinggi sejak timah diperdagangkan melalui Bursa ICDX.

Kepala Tim Logistik ICDX Group, Bambang Setioso, menuturkan kebutuhan permintaan akan timah semakin meningkat sejalan dengan kembali normalnya operasional perusahaan elektronik dan manufaktur global.

Hal ini terlihat dari volume transaksi timah yang diperdagangkan melalui ICDX sampai pertengahan April telah mencapai 7.936 metrik ton dan mencatatkan harga timah dengan level tertinggi.

Baca Juga: Perdagangan multilateral naik 1.991% dalam dua tahun, berikut rencana ICDX tahun ini

Harga perdagangan timah Bursa ICDX yang sempat menyentuh US$ 29.450 per ton pada Maret 2021 ini menjadi referensi harga timah dunia. “Harga rata-rata timah Bursa ICDX lebih tinggi dibandingkan London Metal Exchange (LME) dan Kuala Lumpur Tin Market (KLTM), tentunya ini akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan para penjual timah tujuan ekspor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4).

Menurutnya, peningkatan ini menjadi momentum kebangkitan perdagangan timah pada 2021, mengingat perdagangan timah Indonesia merupakan salah satu penyumbang perekonomian domestik.

Harga timah yang tinggi dinilai juga akan menambah nilai royalti kepada Provinsi Bangka dan juga penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dalam bentuk pajak maupun non pajak atas kegiatan ekspor timah Indonesia.

"Apabila tren peningkatan harga timah dapat dipertahankan, maka Indonesia akan mengukuhkan kedaulatannya akan sumber daya tidak terbarukan dan tidak tergantikan ini," lanjutnya.

Pihaknya melihat, Timah akan menjadi sangat vital bagi industri masa depan yang berporos pada energi terbarukan dan juga komputasi robotik yang menjadi fitur utama dan fokus pengembangan teknologi. Kebutuhan manusia yang semakin luas akan mengakselerasi kebutuhan teknologi pendukung serta produk teknologi yang keberlanjutan.

Baca Juga: Kinerja ICDX masih positif di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi




TERBARU

[X]
×