kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,59   9,24   0.99%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hero Supermarket akan relokasi gerai Giant


Selasa, 11 Agustus 2015 / 09:24 WIB
Hero Supermarket akan relokasi gerai Giant


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Ekonomi yang lesu membuat PT Hero Supermarket Tbk (HERO) merelokasi sejumlah gerai Giant yang sudah ada ke lokasi lain. Arief Istanto, Direktur Hero Supermarket, mengatakan, akan memindahkan lokasi Giant di Semanggi dan Sunter, bukan menutup gerai karena perlambatan ekonomi.

“Misalnya untuk gerai Giant di Semanggi akan pindah lokasi bukan ditutup,” klaim Arief, kepada KONTAN, Senin (10/8) malam. Ia juga menyangkal, perpindahaan Giant di Plaza Semanggi bukan karena gedung itu milik Grup Lippo yang memiliki toko ritel bernama Hypermarket. Namun, pemindahan karena gerai di Semanggi kurang menguntungkan.

Arief menambahkan, selain merelokasi gerai Giant, perusahaan akan menambah tiga gerai Giant baru di Lombok, Bangka Belintung dan Palembang pada semester II/2015 dengan nilai investasi US$ 10 juta per gerai. “Strategi perusahaan lainnya adalah mengoptimalkan penjualan barang dari gerai yang sudah ada,” tambah Arief.

Adapun, Giant akan memiliki 177 gerai pada akhir tahun 2015. Sedangkan, toko ritel lain yang terafiliasi oleh Hero Supermarket akan mencapai 34 gerai Hero, 339 gerai Guardian, 92 Gerai Starmart, dan 1 Gerai IKEA pada akhir tahun ini. “Kami optimis akan mencatat perbaikan pertumbuhan di semester II/2015,” ucapnya.

Berdasarkan laporan keuangan HERO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 7,48 triliun per semester I/2015 atau tumbuh 15,07% dibandingkan posisi Rp 6,50 triliun per semester I/2014. Sayangnya, kenaikan pendapatan ini tidak membuat untung perusahaan, yakni HERO mengalami kerugian komprehensi sebesar Rp 30,87 miliar per semester I/2015.

Arief bilang, kerugian ini karena perusahaan melakukan pembersihan stok barang. Misalnya, toko memiliki 10 barang, namun hanya delapan barang yang tercatat sehingga perusahaan harus membayar dua barang yang tidak tercatat.

Selanjutnya, perusahaan akan melakukan promosi barang dari gerai yang sudah ada untuk memperbaiki laba komprehensif. Seperti menawarkan bahan baku sayuran dan daging yang lebih fresh, serta harga yang kompetititf dengan ritel lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×