kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI naik ke US$ 52,71 per barel pada Rabu (27/1), stok AS menurun


Rabu, 27 Januari 2021 / 10:17 WIB
Harga minyak WTI naik ke US$ 52,71 per barel pada Rabu (27/1), stok AS menurun
ILUSTRASI. Harga Minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Rabu (27/1), setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun secara tak terduga minggu lalu.

China, negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia melaporkan kenaikan harian terendah dalam kasus Covid-19, memperkuat harapan kenaikan permintaan.

Melansir Reuters pukul 09.32 WIB, harga  minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 10 sen atau 0,2% menjadi US$ 52,71 per barel pada 0229 GMT, membalikkan sebagian dari penurunan Selasa.

Sedangkan, harga minyak mentah Brent naik 11 sen atau 0,2% menjadi US$ 56,02 per barel, menambah sedikit kenaikan pada hari Selasa.

American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 5,3 juta barel dalam sepekan hingga 22 Januari dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk peningkatan 430.000 barel.

Namun, data menunjukkan stok bensin naik 3,1 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Baca Juga: Harga minyak sawit dan kedelai kembali menguat, cermati saham-saham ini

"Penurunan stok minyak mentah telah menawarkan beberapa dukungan ke pasar pada awal perdagangan pagi ini dengan pasar mengharapkan peningkatan," kata ekonomi ING dalam sebuah catatan. "Di sisi produk, angkanya kurang konstruktif."

Data API menunjukkan persediaan bahan bakar distilat, yang mencakup solar dan minyak pemanas, naik 1,4 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi penarikan 361.000 barel dan operasi kilang turun 76.000 barel per hari.

"Sulit bagi pedagang minyak untuk membuat pergeseran jangka pendek yang pasti ke tingkat harga berikutnya yang lebih tinggi mengingat prospek permintaan jangka pendek yang sangat tidak pasti," kata Ahli Strategi Pasar Global Axi Stephen Innes dalam sebuah catatan.

Namun, harga didukung oleh meredanya kekhawatiran tentang penurunan tajam perjalanan selama Tahun Baru Imlek di China, importir minyak terbesar dunia, karena jumlah kasus Covid-19 tampaknya menurun.

Baca Juga: Simak deretan saham berbasis komoditas pilihan yang atraktif pekan ini

Data resmi menunjukkan 75 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi pada hari Rabu, kenaikan harian terendah sejak 11 Januari.

Pejabat pemerintah telah mendesak orang-orang untuk tidak bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek, membantu mengatasi gelombang baru infeksi virus corona.

"Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa wabah di China akan menyebabkan permintaan minyak mentah tertekan," kata Riset ANZ dalam sebuah catatan, mengutip Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa jumlah perjalanan penumpang yang dilakukan akan turun 40% dari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×