kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,45   5,85   0.59%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terkoreksi, penyebaran varian Delta mengganggu permintaan


Rabu, 04 Agustus 2021 / 06:42 WIB
Harga minyak terkoreksi, penyebaran varian Delta mengganggu permintaan
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Rabu (4/8) pagi. Pukul 06.30 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2021 ada di US$ 70,40 per barel, turun 0,23% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 70,56 per barel.

Koreksi harga minyak didorong oleh penyebaran varian Delta Covid-19 di China yang berpotensi mengganggu pemulihan konsumsi minyak mentah global.

Mengutip Bloomberg, hampir setengah dari 32 provinsi di China yang merupakan pasar minyak terbesar di Asia kini tengah dicengkeram oleh wabah terbaru. Alhasil, menurut perhitungan perusahaan minyak nasional China kondisi ini akan berisiko terhadap 5% permintaan minyak jangka pendek di dunia.

"China memunculkan kekhawatiran karena pembatasan baru dari penyebaran virus yang menyebabkan pelemahan sebelumnya," kata Phol Flynn, analis pasar senior Price Futures Group seperti dikutip Bloomberg.

Baca Juga: Harga Minyak Selasa (3/8) Terangkat Ekspektasi Kelanjutan Penurunan Stok Minyak AS

Sementara itu, di AS persediaan minyak mentah turun 879.000 abrel pada pekan lalu dan pasokan bensin turun 5,75 juta barel, menurut orang yang mengetahui data inventaris American Petroleum Institute (API).

Harga minyak mentah menguat pada paruh pertama tahun ini karena peluncuran vaksin memungkinkan ekonomi utama dibuka kembali dan meningkatkan permintaan minyak. Namun, varian Delta yang menyebar dengan cepat menyebabkan pembatasan baru di banyak negara.

"Asia Pasifik saat ini menjadi titik fokus penguncian," kata Pavel Molchanov, analis di Raymond James & Associates Inc seperti dikutip Bloomberg.

"Ada 887 juta orang di seluruh dunia saat ini dalam keadaan terkunci, lebih banyak dari awal tahun 2021, dan 85% di antaranya berada di Asia Pasifik."

Selanjutnya: Harga minyak rebound pada pagi ini (3/8), kekhawatiran permintaan turun membayangi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×