kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Naik, Pelaku Pasar Menanti Hasil pertemuan G7


Selasa, 28 Juni 2022 / 14:20 WIB
Harga Minyak Naik, Pelaku Pasar Menanti Hasil pertemuan G7
ILUSTRASI. Minyak bumi. REUTERS/Bing Guan


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali melonjak pada perdagangan Selasa (28/6). diperkirakan akan tetap  menguat di tengah peningkatan permintaan atas ketersediaan pasokan energi dan menanti hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang diadakan pekan ini, guna mengetahui arah perekonomian global. 

Mengutip Barchart, Selasa (28/6) pukul 13.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 naik 0,92% ke US$ 110,58 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 naik 1,04% ke level US$ 116,29 per barel.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan harga minyak dunia sempat tergelincir pada pembukaan perdagangan awal pekan, namun berbalik menguat hingga siang di sesi perdagangan Asia kali ini.

Baca Juga: Harga Minyak Kembali Naik Akibat Ketersedian Pasokan Berkurang

"Pelaku pasar minyak sedang menanti hasil pertemuan G7. Diperkirakan, meeting tersebut membahas alternatif minyak non-Rusia dan sanksi nuklir Iran," ucap Nanang kepada Kontan.co.id, Selasa (28/6). 

Nanang mengatakan harga minyak dunia kembali melonjak di tengah rencana negara-negara anggota G-7 untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia yang melakukan invasi terhadap Ukraina.

"Sanksi baru termasuk pembatasan harga minyak mentah Rusia dengan tujuan untuk mengurangi penerimaan negara tersebut dari penjualan minyak," ujar Nanang. 

Selain itu, Nanang menyampaikan investor selanjutnya akan tertuju pada pertemuan OPEC dengan negara-negara produsen minyak lainnya, termasuk Rusia. Dimana OPEC+ diperkirakan akan meningkatkan produksi pada Agustus mendatang untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia. 

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat di Pagi Ini, WTI dan Brent Naik US$ 1 Per Barel

"Fokus pasar pekan ini mungkin pada potensi berlanjutnya pembicaraan kesepakatan nuklir Iran yang dapat mengarah pada kebangkitan produksi minyak Iran," kata Nanang. 

Sementara, pergerakan harga minyak mentah ke depan masih akan dipengaruhi oleh ketatnya pasokan minyak dan langkah Uni Eropa melakukan diversifikasi penggunaan energi.

"Kendati mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir,  harga minyak setidaknya akan tetap bertahan di atas level psikologis $100 per barel dalam jangka pendek," ujar Nanang. 

Nanang memproyeksikan harga Minyak berpotensi pada untuk akhir tahun berada di US$ 90 - $105 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×