kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak naik, laba bersih Pertamina EP tahun 2017 capai US$ 615 juta


Rabu, 31 Januari 2018 / 16:54 WIB
Harga minyak naik, laba bersih Pertamina EP tahun 2017 capai US$ 615 juta
ILUSTRASI. Pertamina EP - proper emas


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP pada tahun 2017 memperoleh pendapatan US$ 2,7 miliar dengan laba bersih US$ 615 juta. Pendapatan ini meningkat dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 yang sebesar US$ 2,4 miliar dengan laba bersih US$ 590 juta.

Adapun produksi minyak tahun 2017 sebesar 77.200 barel per hari (bph) dengan produksi gas 1.018 mmscfd atau jika digabung produksi migas Pertamina EP tahun 2017 sebesar 253.000 barel setara minyak per hari atau barel oil equivalent per day (boepd). Sedangkan produksi migas tahun 2016 sebesar untuk minyak 83.632 bph dan gas sebesar 989,2 mmscfd.

Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, produksi minyak tahun 2016 memang lebih tinggi dari produksi minyak tahun 2017, tetapi dari sisi laba bersih tahun 2017 lebih tinggi dari pencapain laba bersih tahun 2016. "Karena di akhir tahun harga minyak membaik. Itu di angka US$ 70 per barel untuk minyak Brent, sehingga laba bersih terbantu," ungkap dia, Rabu (31/1).

Dia juga mengatakan, pendorong laba bersih tahun 2017 juga dari stok minyak yang Pertamina EP keluarkan tahun lalu sehingga lifting tahun 2017 mencapai 77.900 bph lebih tinggi dari produksinya. "Kami punya stok, harga lagi bagus, kami jual," kata dia.

Nanang juga mengatakan, sepanjang 2017 perusahaan mengeluarkan belanja modal sebesar US$ 644 juta dengan opex sebesar US$ 1,1 miliar. "Tahun lalu ada 61 sumur kami bor. Untuk sumur eksplorasi kami bor 10 dan 4 diselesaikan Januari ini," ungkap Nanang.

Pertamina EP saat ini mengelola 21 lapangan yang tersebar di 15 provinsi. Aset paling memberikan kontribusi besar saat ini masih di daerah Sumatra. Nanang bilang, untuk tahun 2018 pihaknya menargetkan pendapatan US$ 2,7 miliar dengan laba bersih US$ 547 juta. "Kami estimasi target laba bersih 2018 memang lebih rendah dulu, tetapi realisasinya insyallah lebih tinggi karena kami masih melihat harga minyak," kata dia.

Untuk tahun ini pendapatan dan laba bersih tersebut baru memperhitungkan harga minyak sebesar US$ 48 per barel. Sementara tahun ini cost produksi minyak Pertamina  EP sebesar US$ 17 per barel. Adapun cost produksi minyak tahun 2016 sebesar US$ 19 per barel, tahun 2017 sebesar US$ 16 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×