kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak menyusul penurunan harga batubara pada Rabu (20/10) siang


Rabu, 20 Oktober 2021 / 13:05 WIB
Harga minyak menyusul penurunan harga batubara pada Rabu (20/10) siang
ILUSTRASI. Rabu (20/10) pukul 12.55 WIB, harga minyak WTI turun 0,45% ke US$ 82,59 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada Rabu (20/10) siang setelah menguat di awal perdagangan tadi pagi. Penurunan harga minyak menyusul upaya pemerintah China untuk menurunkan harga batubara.

Rabu (20/10) pukul 12.55 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 82,59 per barel, turun 0,45% dari penutupan perdagangan kemarin. Sedangkan harga minyak brent kontrak Desember 2021 di ICE Futures turun 0,40% ke US$ 84,74 per barel.

Harga minyak tergelincir pada hari Rabu setelah pemerintah China meningkatkan upaya untuk menjinakkan rekor harga batubara yang tinggi dan memastikan tambang batu bara beroperasi pada kapasitas penuh saat Beijing bergerak untuk mengurangi kekurangan listrik. Harga batubara China dan harga komoditas lainnya merosot di awal perdagangan, yang pada gilirannya menarik harga minyak turun dari kenaikan pada hari sebelumnya.

"Dengan penurunan harga batubara dan gas dan dengan indikator teknis indeks kekuatan relatif (RSI) masih di wilayah overbought, kemungkinan penurunan tajam, tetapi harga minyak naik," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: Harga batubara turun di bawah US$ 200 per ton, ini penyebabnya!

Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China mengatakan pada Selasa malam bahwa kebijakan pemerintah akan membawa harga batubara kembali ke kisaran yang wajar dan menindak setiap penyimpangan yang mengganggu ketertiban pasar atau spekulasi berbahaya pada batubara termal berjangka.

"Harga minyak mentah Brent bisa jatuh ke US$ 82 dan WTI ke US$ 78,50 per barel, dan masih tetap nyaman di pasar bullish yang kuat. Bahkan jika minyak mencapai pullback US$ 5, saya terus percaya bahwa durasinya akan pendek," kata Halley.

Pasar minyak secara umum tetap didukung krisis batubara dan gas global yang telah mendorong peralihan ke diesel dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

Baca Juga: Harga minyak makin panas di tengah pasokan yang stabil

Tetapi pasar pada hari Rabu juga tertekan oleh data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan stok minyak mentah AS naik 3,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Oktober. Angka tersebut jauh di atas perkiraan sembilan analis dalam jajak pendapat Reuters yang meramal kenaikan 1,9 juta barel dalam stok minyak mentah.

Namun persediaan bensin dan sulingan AS, yang meliputi diesel, minyak pemanas, dan bahan bakar jet, turun lebih dari yang diperkirakan para analis, menunjukkan permintaan yang kuat.

Baca Juga: Solar langka, apakah Indonesia krisis energi? Ini penjelasan Pertamina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×