kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak melonjak 1% ke level tertinggi lebih dari sebulan selepas tengah hari


Selasa, 20 April 2021 / 14:12 WIB
Harga minyak melonjak 1% ke level tertinggi lebih dari sebulan selepas tengah hari
ILUSTRASI. Harga minyak kembali memanas


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGPURA. Harga minyak mentah menguat ke level tertinggi lebih dari 1 bulan pada perdagangan hari ini. Dukungan datang dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang mendukung harga komoditas dan di saat yang sama ekspektasi bahwa persediaan minyak mentah AS turun menambah sentimen positif. 

Selasa (20/4) pukul 13.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2021 telah naik 66 sen atau 1% menjadi US$ 67,71 per barel. Di awal perdagangan hari ini, Brent sempat mencapai US$ 67,97 per barel, level tertinggi dalam lebih dari 1 bulan.

Serupa, harga mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2021, yang berakhir pada hari ini, naik 70 sen, atau 1,1% ke level US$ 64,08 per barel. Kontrak Juni yang lebih aktif berada di US$ 64,02 per barel, naik 0,9%.

Keunggulan minyak kali ini datang setelah dolar AS melemah. Karena pembeli yang menggunakan mata uang lain membayar lebih rendah untuk minyak yang diperdagangkan dalam denominasi dolar AS ketika the greenback melemah.

"Pelemahan dolar AS terus menawarkan dukungan untuk harga komoditas, meskipun ada kekhawatiran atas permintaan minyak di wilayah tertentu," kata ING Economics dalam sebuah catatan.

Indeks dolar AS merosot ke level terendah dalam 6 minggu terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin. Ini menyusul penurunan yield US Treasury pada pekan lalu.

Baca Juga: Tren harga minyak naik, asuransi energi diprediksi masih berenergi

Juga mendukung harga, minyak mentah AS dan stok distilasi diperkirakan turun minggu lalu, sementara persediaan bensin kemungkinan naik, jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin.

Jajak pendapat itu dilakukan menjelang laporan dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) yang dijadwalkan pada hari Selasa dan Energy Information Administration (EIA), badan statistik dari Departemen Energi AS, pada hari Rabu.

Sementara itu, National Oil Corp (NOC) Libya mengumumkan keadaan kahar pada hari Senin atas ekspor dari pelabuhan Hariga dan mengatakan pihaknya dapat memperluas langkah itu ke fasilitas lain karena perselisihan anggaran dengan bank sentral negara itu.

Gangguan tersebut dapat memangkas produksi minyak Libya sebesar 280.000 barel per hari (bph), menjatuhkan produksi di bawah 1 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak Oktober, kata ING.

Ekspor minyak mentah Arab Saudi turun ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan Februari, kata Joint Organisation Data Initiative (JODI) pada hari Senin, menggambarkan komitmen eksportir minyak terbesar dunia pada batas produksi sukarela untuk mendukung harga minyak.

Namun, melonjaknya kasus Covid-19 di India, importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, mengurangi optimisme untuk pemulihan berkelanjutan dalam permintaan bahan bakar global.

Selanjutnya: Filipina hadapi gelombang kedua virus corona, fasilitas kesehatan sudah kewalahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×