kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot menguat tipis ke US$ 1.777 per ons troi jelang siang ini (19/4)


Senin, 19 April 2021 / 10:34 WIB
Harga emas spot menguat tipis ke US$ 1.777 per ons troi jelang siang ini (19/4)
ILUSTRASI. Kilau emas kembali menyilaukan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas terus menguat pada perdagangan awal pekan ini dan mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu. Penguatan emas muncul karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury. 

Senin (19/4) pukul 10.00 WIB, harga emas naik 0,1% menjadi US$ 1.777,33 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di US$ 1.783,55 pada akhir pekan lalu. 

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 turun tipis 0,2% menjadi US$ 1.777 per ons troi.

"Saat ini, kombinasi dari dolar AS yang lebih lemah dan yield obligasi yang turun mendukung emas, meski prospek ekonomi lebih baik," kata Michael McCarthy, Chief Market Strategist di CMC Markets.

"Kita mendapatkan momentumnya. Tapi tentu saja berada di titik yang paling tinggi jadi poin penting karena baru saja melewati level US$ 1.765 per ons troi. Sementara jika emas bertahan di atas level US$ 1.765, prospeknya positif dalam jangka pendek," lanjut dia.

Di saat yang sama, indeks dolar AS mendekam di dekat level terendah dalam satu bulan melawan para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi yang lain pemegang mata uang.

Baca Juga: Harga emas mendekati level tertinggi 7 pekan, Senin (19/4) pagi

Sementara itu, yield US Treasury untuk tenor 10-tahun turun tipis dan berada di posisi terendah dalam sepekan di minggu lalu. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

Sentimen pada sektor ekuitas tetap optimis karena saham Asia melayang di dekat tertinggi 1,5 minggu di tengah ekspektasi kebijakan moneter tetap akomodatif di seluruh dunia.

Federal Reserve AS telah menegaskan kembali pendiriannya untuk tetap dipertahankan kebijakan moneter akomodatif hingga krisis usai. Para pejabat The Fed mengatakan bahwa setiap lonjakan inflasi yang kemungkinan besar akan terjadi hanya bersifat sementara.

"Dengan volatilitas suku bunga jatuh seperti The Fed, harga mulai mendidih dan dolar tampak cenderung melemah lebih lanjut, permintaan emas telah kembali baik dari kertas dan pasar fisik," jelas Stephen Innes, Chief Global Market Strategist Axi, dalam sebuah catatan.

Selanjutnya: Simak kinerja apik Impack Pratama Industri (IMPC) di tahun 2020




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×