kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot menguat ke US$ 1.859 per ons troi usai yield US Treasury turun


Selasa, 26 Januari 2021 / 12:00 WIB
Harga emas spot menguat ke US$ 1.859 per ons troi usai yield US Treasury turun
ILUSTRASI. Harga emas spot berbalik menguat pada siang ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat tipis pada perdagangan hari ini karena imbal hasil US Treasury yang turun. Daya tariknya sebagai aset lindung nilai dari inflasi juga menambah keperkasaan emas karena ekspektasi stimulus Amerika Serikat (AS) yang besar akan berlaku pada akhirnya.

Selasa (26/1), pukul 11.30 WIB, harga emas spot menguat 0,3% menjadi US$ 1.859,68 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$ 1.859,10 per ons troi.

Kekuatan emas datang setelah Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan kepada MSNBC bahwa partai Demokrat mungkin mencoba untuk melewatkan sebagian besar dari US$ 1,9 triliun yang diajukan Presiden Joe Biden untuk bantuan virus corona menggunakan manuver prosedural guna melewati filibuster dari partai Republik.

"Jika kita mendapat stimulus, emas bisa menembus US$ 1.900 per ons troi," kata Stephen Innes, kepala ahli strategi pasar global Axi.

Baca Juga: Harga emas turun tipis ke US$ 1.854 per ons troi, investor menanti pertemuan The Fed

"Semakin cepat paket dikirimkan, semakin menguntungkan untuk emas. Apakah itu proses yang lebih mulus atau tidak, pasar tidak peduli," lanjut Innes. 

Turut mendukung harga emas, imbal hasil US Treasury untuk tenor 10-tahun melayang di dekat level terendah dalam tiga minggu yang disentuh sebelumnya. 

Investor juga kini fokus pada pertemuan dua hari anggota Federal Reserve yang dijadwalkan akan dimulai pada Selasa (26/1). 

"The Fed sadar bahwa ekonomi dunia masih berjuang dan itu akan memiliki efek knock-on negatif pada pasar domestik. Jadi, ini akan menunjukkan suku bunga The Fed yang rendah cukup lama dan menekan tapering," jelas Innes.

Kebijakan moneter yang longgar akan menambah tekanan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan menguntungkan emas. 

Terlepas dari ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar, investor akan mencermati nadanya.

Baca Juga: Stimulus belum jelas, harga minyak kompak melemah pada pagi ini (26/1)

"Jika Fed memberi sinyal bahwa mereka tidak ingin melakukan ekspansi stimulus, dan menempatkan di luar sana yang mungkin harus mereka lakukan untuk pertimbangkan agar ekonomi tumbuh lebih cepat dari yang mereka pikirkan saat ini ... itu bisa akan sangat merugikan emas," kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.

Selanjutnya: IHSG anjlok ke 6.202 pada sesi I Selasa (26/1), BBCA, BBRI dan ERAA dilepas asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×