kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas bergerak tipis karena isyarat beragam dari pejabat The Fed


Jumat, 25 Juni 2021 / 06:59 WIB
Harga emas bergerak tipis karena isyarat beragam dari pejabat The Fed
ILUSTRASI. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,64% dari level US$ 1.764,16 per ons troi pada Jumat (18/6) lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis setelah kemarin turun. Jumat (25/6) pukul 6.45 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.775,45 per ons troi, menguat tipis 0,02% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.665,17 per ons troi.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,64% dari level US$ 1.764,16 per ons troi pada Jumat (18/6) lalu. Harga emas berjangka menguat 0,32% dalam sepekan.

Harga emas kontrak Agustus 2021 di Commodity Futures pagi ini berada di US$ 1.774,60 per ons troi. Meski menguat sepekan, harga emas berjangka ini turun 0,12%dari posisi penutupan perdagangan kemarin.

Harga emas bergerak tipis-tipis sepanjang pekan ini karena isyarat beragam dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve tentang pendekatan yang dapat diambil bank sentral untuk menarik stimulus.

Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian Jumat 25 Juni 2021, simak rinciannya

Sehari setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga tidak akan dinaikkan terlalu cepat dan bahwa inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu kebijakan, dua pejabat Fed mengatakan pada hari Rabu bahwa inflasi dapat bertahan lebih lama dari yang diantisipasi. Seorang pejabat memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi pada akhir 2022.

Alex Turro, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan kekhawatiran atas potensi kenaikan suku bunga dan pengurangan pembelian aset dari The Fed masih membebani sentimen di pasar emas. Kekhawatiran ini terus berlanjut sampai pasar mendapatkan kejelasan kebijakan.

Turro menambahkan bahwa yield US Treasury yang lebih tinggi juga menahan harga emas batangan. Yield yang lebih tinggi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menawarkan bunga.

Baca Juga: JPMorgan: Harga Bitcoin di kisaran US$ 23.000-US$ 35.000 dalam jangka menengah

Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali juga mengatakan bahwa pembelian emas fisik di hub utama India dan China bisa tetap lemah dalam waktu dekat.

Investor emas batangan juga sebagian besar mengabaikan data yang menunjukkan penurunan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian AS dan peningkatan 6,4% produk domestik bruto kuartal pertama lalu. 

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 932.000 per gram pada hari ini (24/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×