kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,64   8,28   0.89%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga dua saham ini melompat lebih dari 100% di sepanjang 2020


Jumat, 14 Agustus 2020 / 05:18 WIB
Harga dua saham ini melompat lebih dari 100% di sepanjang 2020
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham membukukan kenaikan yang ciamik sejak awal tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai dua kali lipat atau 100% lebih. Sebut saja saham PT Indofarma Tbk (INAF) yang naik 279,31% sejak awal tahun atau year to date (ytd) menjadi Rp 3.300 dan saham PT Argo Pantes Tbk (ARGO) naik 103,64%. 

Pendapatan INAF naik 21,28% yoy menjadi Rp 447,3 miliar. Tapi di tengah kenaikan pendapatan tersebut Indofarma masih mengalami kerugian Rp 4,66 miliar. Sebagai catatan, kerugian bersih INAF sebenarnya berkurang bila dibanding kerugian semester I-2019 yang mencapai Rp 24,36 miliar. 

Di tengah penurunan laba bersih, Direktur Keuangan dan SDM Indofarma Herry Triyatno mengatakan, INAF masih akan melakukan ekspansi sesuai dengan yang disampaikan pada saat paparan publik 27 Juli 2020 dan 29 Juli 2020 lalu. "Masih konsentrasi untuk membesarkan alat kesehatan dan value chain bisnis holding farmasi. Tidak ada yang baru," jelas Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8). 

Baca Juga: Delapan saham naik lebih dari 100% sepanjang 2020, bagaimana saran analis?

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, INAF berencana merilis enam produk alat kesehatan. Empat di antaranya untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi Covid-19. Empat  produk yang berkaitan dengan corona seperti teledoc, emergency ventilator, masker, dan hand sanitizer dirilis pada Juli 2020.

Kemudian ada juga produk lain seperti hemodialisis atau alat pencuci darah dan inbody test yang mampu mendeteksi kebutuhan vitamin dan nutrisi. Nantinya, distribusi alat inbody ini akan bekerjasama dengan 10 ritel farmasi milik PT Kimia Farma Tbk (KAEF) di kota-kota besar di Indonesia.

Sedangkan kinerja ARGO justru turun signifikan. Pendapatan ARGO anjlok 85,77% yoy dari US$ 12,72 juta menjadi hanya US$ 1,81 juta. Dus ARGO mencatat kerugian US$ 2,52 juta. Namun kerugian ARGO membaik dari semester I-2019 yang mencapai US$ 3 juta. 

Baca Juga: Saham-saham ini naik lebih dari 100% sepanjang 2020 berjalan, bagaimana kinerjanya?

Direktur Argo Pantes Surjanto Purnadi mengatakan di tengah kondisi saat ini, ARGO belum akan melakukan ekspansi. "Argo Pantes tidak ada rencana ekspansi di tahun ini," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×