kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara naik, Delta Dunia Makmur mengaku senang


Minggu, 06 Mei 2018 / 17:48 WIB
Harga batubara naik, Delta Dunia Makmur mengaku senang
ILUSTRASI. BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara beberapa waktu belakangan terus menguat. Saat ini, harga batubara di New Castle Index kembali mencapai US$ 100 per ton. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) Eddy Porwanto mengaku senang. Sebab, hal ini juga akan mempengaruhi meningkatnya kontrak baru yang akan digarap DOID.

Selama empat bulan pertama tahun ini, DOID sudah menandatangani empat kontrak baru senilai US$ 1 miliar. Sehingga, saat ini order book DOID sudah mencapai US$ 6 miliar. Rencananya, pada 7 Mei 2018, PT Delta Dunia Makmur ini juga akan menandatangani kontrak baru. Sayang, dia enggan menyebut berapa nilai kontrak baru tersebut.

Informasi saja, pada akhir 2017, order book kontrak batubara Delta Dunia Makmur senilai US$ 5 miliar. Selanjutnya pada 2018, DOID menargetkan nilai kontrak mencapai US$ 7 miliar. Eddy percaya target itu dapat tercapai dalam waktu dekat ini.

“Bahkan target ini bisa dicapai dalam waktu dekat ini dan bisa terlampaui dalam beberapa bulan mendatang, sampai saat ini sudah 85% dari target,” jelasnya.

Meski begitu, Eddy mengaku pada kuartal I 2018 produksi sedikit terganggu lantaran cuaca yang tidak terlalu bagus, berbeda dengan cuaca pada April dan Mei dengan kondisi cuaca yang mulai membaik.

Yang pasti, pada tahun ini, DOID membutuhkan capital expenditure yang cukup besar, yang berkisar antara US$ 200 juta sampai US$ 225 juta. Apalagi DOID juga akan melakukan peremajaan alat-alat berat.

Di sisi lain, dalam menghadapi jumlah permintaan jasa batubara yang meningkat, DOID mengaku tak terlalu khawatir lantaran memiliki kontrak jangka panjang dengan vendornya. “Sehingga, kalau mengenai kendala pembelian alat berat dapat diantisipasi,” ujarnya, Minggu (6/5).

Sedangkan perihal harga jasa penambangan, DOID menentukan banderol sesuai dengan tingkat kesulitan menambang serta jarak tempuh dumping overburden removal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×