kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI: Modal asing mengalir ke SBN Rp 8,26 triliun sepanjang Oktober


Jumat, 26 Oktober 2018 / 16:02 WIB
Gubernur BI: Modal asing mengalir ke SBN Rp 8,26 triliun sepanjang Oktober
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramuan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) tampaknya mulai membuahkan hasil. Sepanjang Oktober 2018, aliran dana asing yang masuk ke dalam portofolio surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 8,26 triliun.

"Dalam minggu ini saja, terjadi aliran masuk dalam bentuk pembelian SBN sebesar Rp 9,09 triliun. Secara keseluruhan sampai 25 Oktober secara month-to-date mencapai Rp 8,26 triliun karena beberapa minggu sebelumnya ada net sell," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pertemuan dengan pers, Jumat (26/10).

Dengan begitu, sepanjang tahun ini aliran masuk ke SBN tercatat sebesar Rp 22,97 triliun.

Perkembangan ini, kata Perry, menunjukkan bahwa langkah kebijakan menaikkan suku bunga acuan yang ditempuh BI cukup efektif menarik modal asing masuk kembali ke pasar domestik. Kenaikan suku bunga tak hanya sebagai langkah strategis menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD) bersama dengan pemerintah, tetapi juga meningkatkan daya tarik aset keuangan Indonesia di mata investor asing.

"Kenaikan suku bunga dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah mendorong aliran masuk modal asing dalam bentuk portfolio terutama yang terkait dengan fixed income securities yaitu SBN," lanjut Perry.

Memantau sepanjang pekan ini, rupiah memang masih cenderung melemah dan ditutup pada Rp 15.216 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pelemahan tercatat tipis 0,19% dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Sementara di pasar saham, BI memantau aliran masuk modal mencapai Rp 200 miliar. Namun sepanjang tahun, pasar saham masih mencetak outflow sekitar Rp 4,41 triliun seiring dengan pergerakan indeks harga saham di AS yang juga masih volatil.

Secara keseluruhan, Perry menyebut, kombinasi kebijakan BI dan pemerintah, disertai dukungan perbankan dan korporasi terus memberi kontribusi pada mekanisme pasar valas dan mendukung stabilitas rupiah.

"Hasil ini sebagai bentuk kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia, baik dari sisi makro maupun sektor riil," tandas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×