kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Wijaya Karya mengejar proyek besar


Selasa, 14 Agustus 2018 / 12:30 WIB
Grup Wijaya Karya mengejar proyek besar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih agresif memburu proyek-proyek besar dari dalam negeri hingga ke mancanegara. Kini, perusahaan konstruksi plat merah ini sedang berburu sejumlah proyek di luar negeri.

Baru-baru ini, WIKA telah mendapatkan kontrak proyek renovasi Istana Presiden Republik Niger senilai € 23,66 juta atau setara dengan Rp 370 miliar. Proyek ini menjadi jalan masuk untuk masuk ke pasar Afrika Barat.

Destiawan Soewardjono, Direktur WIKA mengatakan, pihaknya saat ini juga membidik proyek-proyek dari negara-negara lain di Afrika seperti Nigeria, Angola, Mauritania, dan Etiopia. "Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia, dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, kami yakin dengan kompetensi, pengalaman, dan kemampuan SDM yang kami miliki, kami bisa bersaing dengan negara lain," katanya, Minggu (12/8).

Alhasil, dalam dua atau tiga bulan ke depan, WIKA optimistis bisa meraih kontrak baru dari beberapa negara lain. Misalnya Filipina, Aljazair, serta Timor Leste.

Sepanjang semester I-2018, WIKA mengklaim telah meraih kontrak baru Rp 1,09 triliun di luar negeri. Di tambah dengan kontrak proyek dari Republik Niger, total kontrak baru yang dikantongi WIKA dari luar negeri Rp 1,4 triliun.

Sebagai gambaran, tahun ini, manajemen WIKA membidik kontrak baru dari luar negeri Rp 3,8 triliun. Dengan tambahan kontrak limpahan 2017, total order book WIKA mencapai Rp 6,3 triliun.

Adapun kontrak lain yang sudah didapat di semester I-2018 di antaranya pengerjaan rumah susun di Aljazair, dan perumahan di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ekspansi anak usaha

Bersamaan dengan induknya yang getol mencari kontrak di luar negeri, anak usaha WIKA, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) juga gencar berinvestasi. Tahun ini WEGE menganggarkan belanja modal Rp 667 miliar. Dari anggaran ini, sebesar Rp 383 miliar dipakai investasi properti dan rumah sakit.

WEGE saat ini sedang membangun hotel di Bandung bertajuk The Braga Hotel. Pembangunan proyek tersebut berkongsi dengan PT Sarinah sebagai pemilik lahan lewat skema build, operate, and transfer (BOT) selama 25 tahun.

Direktur WEGE Nur Al Fata berujar, hotel yang menelan investasi Rp 103 miliar akan beroperasi 18 Agustus 2021. "Ini adalah hotel semi butik dengan kapasitas 112 kamar dan akan dioperasikan Artotel," katanya kepada Kontan.co.id Senin (13/8).

Selain itu, WEGE bakal menggarap gedung perkantoran di Jakarta. Nur Al Fata menjelaskan, pihaknya sudah ditunjuk Bank Mandiri sebagai pemenang konsesi pembangunan Gedung Bank Mantap Proklamasi. Perkantoran itu akan dibangun dengan luas area 16.500 meter persegi (m²) dan menelan investasi Rp 212 miliar. Proyek ini, groundbreaking 18 September 2018 dan ditargetkan rampung pertengahan 2020.

Selain itu, WEGE sedang membidik konsesi RSUD Sidoarjo dengan skema kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) bersama dengan Pemerintah Daerah Sidoarjo. Proyek ini ditaksir menelan investasi Rp 316 miliar dan konsesi 10 tahun hingga 15 tahun. "Penunjukan pemenang konsesi akan dilakukan akhir tahun," ungkap Nur Al Fata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×