kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gakoptindo: Harga kedelai impor stabil meski rupiah melemah


Selasa, 16 Oktober 2018 / 20:06 WIB
Gakoptindo: Harga kedelai impor stabil meski rupiah melemah
ILUSTRASI. KEDELAI IMPOR


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah sejauh ini dinilai tidak berdampak pada impor kedelai. Menurut Ketua Umum Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin seharusnya dengan kurs rupiah yang semakin melemah maka harga kedelai naik, namun yang terjadi malah sebaliknya akibat saat ini Amerika sedang memasuki masa panen.

“Jadi memang dengan kurs rupiah yang melemah harusnya harga kedelai naik. Cuma di Amerika sendiri sekarang (September, Oktober, November) sedang musim panen. Jadi lagi banyak di sana stoknya. Sementara ini karena harga landed di kita itu stabil (impor)," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/10).

Aip menegaskan dengan banyaknya stok kedelai di Amerika maka menekan harga kedelai di pasar global. “Banyak stok kedelainya, jadi harganya murah atau turun harganya di sana,” ujarnya.

Harga kedelai (soybean future) untuk pengiriman November 2018 di CBOT (Chicago Board of Trade) adalah US$ 8.8675 per bu (bushel) atau menunjukkan penurunan dari mulai (15/10) yakni US$ 8.9150 per bushel atau turun 0,54%.

“Itu bisa dilihat di CBOT bursa kedelai di Chicago. Dan disitu kelihatan trennya menurun terus antara 13-15%. Sedangkan dollar menguat juga antara Rp 13.500 menjadi Rp 15.000 ini itu kira-kira antara 12-13% an. Jadi sehingga akibatnya harga kedelai tetap saja sama. Enggak naik dan enggak turun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×