kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eropa tak kompak soal tarif impor baja dan aluminium


Senin, 23 Juli 2018 / 09:42 WIB
Eropa tak kompak soal tarif impor baja dan aluminium
ILUSTRASI. Bendera Uni Eropa


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Uni Eropa agaknya tidak satu suara dalam menyingkapi kebijakan tarif Amerika Serikat (AS). Terbukti tidak adanya satu pemikiran antara perwakilan Uni Eropa dengan salah satu anggota kuatnya.

Dalam pertemuan pemimpin ekonomi dan keuangan negara-negara G20, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengungkapkan bahwa Eropa tidak akan melakukan pembicaraan dengan AS sebelum Trump membatalkan kebijakan tarif baja dan aluminium serta tidak melontarkan pernyataan-pernyataan bernada ancaman pengenaan tarif. Namun, dalam pertemuan tersebut perwakilan Dewan Eropa untuk G20, Hubert Fuchs justru mengkritik pernyataan Le Maire.

Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan oleh Le Maire bakal memperkeruh keadaan dan tidak seharusnya dilontarkan orang dalam jabatan seperti Le Maire. Fuchs mengacu pada pernyataan sikap Le Maire yang menolak melakukan pembicaraan perdagangan dengan AS kecuali tarif impor baja dan aluminium Eropa dibatalkan serta tidak ada lagi ancaman-ancaman tarif baru ke depan.

Prasyarat seperti ini dipandang Fuchs tidak efektif dan tidak bijaksana. Sebab, menurutnya prasyarat tidaklah diperlukan untuk membuka suatu dialog, karena keberadaannya tidak efektif dan mengancam macetnya negosiasi.

Selain itu, Fuchs juga menyoroti sikal Le Maire yang tampil sendirian meski berbicara atas nama Eropa. Sebagai perwakilan Dewan Eropa untuk G20 Fuchs mengingatkan bahwa Uni Eropa terdiri atas 28 negara, bukan hanya Jerman dan Prancis, meski kedua negara ini merupakan dua kekuatan ekonomi besar Eropa.

“Kami mewakili 28 negara anggota Uni Eropa, tidak hanya Jerman dan Prancis. Kami seharusnya tidak memiliki prakondisi apa pun untuk perundingan,” kata Fuchs, yang juga Menteri Keuangan Austria, dilansir dari Reuters.




TERBARU

[X]
×