kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten properti berharap tren bunga KPR rendah bisa dongkrak penjualan


Minggu, 27 September 2020 / 10:19 WIB
Emiten properti berharap tren bunga KPR rendah bisa dongkrak penjualan
ILUSTRASI. Kawasan properti


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan alias BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) menjadi 4%. Pelonggaran suku bunga tersebut turut membuat rata-rata suku bunga kredit juga turun. 

Berdasarkan data BI, rata-rata suku bunga kredit perbankan turun dari 9,47% pada Juli 2020 menjadi 9,44% di Agustus 2020. 

Beberapa perbankan juga telah memberikan penawaran menarik seperti BCA yang memberikan bunga spesial untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 5,88% fixed selama tiga tahun tanpa minimum tenor. Sedangkan CIMB Niaga menawarkan bunga KPR 6% fixed selama tiga tahun. 

Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Jemmy Kusnadi mengatakan, di tengah kondisi suku bunga yang relatif rendah saat ini menjadikan properti sebagai salah satu pilihan investasi yang menarik. Pada September 2020, penjualan properti milik SMRA juga dikatakan cukup baik. 

Baca Juga: Begini keuntungan jika tinggal di hunian mixed use

"Ini menjadi salah satu faktor pendorong juga di tahun depan," jelas Jemmy kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/9). 

Asal tahu saja, Summarecon Agung menargetkan pendapatan pra penjualan (marketing sales) untuk tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun yang akan didominasi oleh produk rumah. Realisasi perolehan marketing sales per akhir Agustus 2020 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun. 

Sementara itu, Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Abadi mengatakan, dampak dari penurunan KPR sebenarnya belum dapat dirasakan dalam waktu dekat. "Masih terlalu awal, mungkin baru berdampak tiga bulan ke depan," jelasnya. 

Dengan kata lain, tren rendahnya KPR justru baru bisa dirasakan tahun depan. Tulus pun berharap tren tersebut bisa mendongkrak kinerja perusahaan di tahun 2021. 

Tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales sebesar Rp 4,5 triliun. Adapun perolehan marketing sales perusahaan di semester I-2020 capai Rp 2 triliun. 

CTRA pun belum memiliki rencana untuk mengubah target marketing sales. "kami monitor market dulu, sementara tidak ada perubahan target," pungkas dia.

Selanjutnya: Indonesia terancam resesi, simak rekomendasi portofolio saham berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×