kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua proyek senilai Rp 9,1 T siap diajukan ke AIIB


Rabu, 20 Januari 2016 / 19:03 WIB
Dua proyek senilai Rp 9,1 T siap diajukan ke AIIB


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dua proyek infrastruktur pemerintah senilai US$ 665,4 juta atau Rp 9,1 triliun siap diajukan pemerintah untuk dibiayai oleh Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

Dewa Broto Joko, Direktur Pendanaan Multilateral Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merinci, salah satunya adalah pembangunan jalan di Kalimantan Timur dan Utara dengan total biaya US$ 300 juta.

Proyek lainnya adalah pengadaan materi jalur kereta dengan  Biayanya US$ 365,4 juta," kata Dewo Broto Joko dalam pesan singkatnya kepada Antara, Rabu (20/1).

Proyek tersebut merupakan dua proyek dari enam proyek infrastruktur yang akan diajukan ke Asian Investment Infrastrukture Bank, sebuah bank multilateral yang diinisiasi Tiongkok dan resmi didirikan pada 16 Januari 2016.

Proyek jalan di Kalimantan Utara dan Timur adalah satu proyek dari delapan proyek jalan yang sudah diajukan pemerintah untuk dibiayai oleh pinjaman mitra luar negeri pada periode 2015-2019. 

Total pinjaman yang dibutuhkan delapan proyek jalan itu adalah US$ 2 miliar.

Sedangkan pengadaan materi rel kereta merupakan proyek yang dibiayai pinjaman, bersamaan dengan tiga proyek pembangunan transportasi kereta, termasuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta.

Total pinjaman yang dibutuhkan delapan empat proyek perkeretaapian adalah US$ 6,8 miliar.

Kemungkinan KPS Setelah dua dari enam proyek yang akan diajukan ke AIIB merupakan proyek murni pemerintah, Dewo mengatakan, terdapat kemungkinan empat proyek sisanya menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS).

Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan dalam rapat dengan Kementerian Keuangan sebelum peresmian AIIB di Beijing, Bappenas mengusulkan tiga sektor infrastruktur untuk dibiayai AIIB, yakni jalan, kereta dan sistem penyediaan air.

Wismana mengatakan dua pihak juga setuju nilai proyek infrastruktur yang akan dibiayai AIIB sebesar US$ 1,1 miliar. Namun, kata Wismana, jumlah tersebut bisa saja bertambah atau berkurang, sesuai dengan kesepakatan syarat dan konsionalitas yang diminta AIIB kepada pemerintah.

"Kami (pemerintah dan AIIB) pelajari dulu mekanisme, karateristik AIIB seperti apa. Daftar proyeknya seperti yang ada di Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri/Blue Book," ujar dia.

Wismana mengatakan keenam proyek yang nanti diajukan ke AIIB harus sudah memasuki tahap siap lelang dan pengerjaan fisik.

Modal Indonesia yang disetor ke AIIB adalah US$ 672,1 juta dalam lima tahun. Dengan modal senilai tersebut, Indonesia menjadi donatur terbesar ke delapan di AIIB dan memiliki saham sebesar 3,7%.

AIIB menargetkan memiliki modal dalam beberapa tahun ke depan mencapai US$ 100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×