kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,47   6,12   0.66%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dow Jones catat rekor tertinggi, S&P 500 dan Nasdaq turun


Sabtu, 23 Oktober 2021 / 05:57 WIB
Dow Jones catat rekor tertinggi, S&P 500 dan Nasdaq turun
ILUSTRASI. Indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Jumat (22/10). Namun, indeks S&P 500 dan Nasdaq turun.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Jumat (22/10). Meski indeks S&P 500 dan Nasdaq turun, namun indeks saham utama Wall Street membukukan kenaikan mingguan selama tiga pekan berturut-turut. Sementara itu kurs dolar AS tergelincir.

Jumat (22/10), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 73,94 poin atau 0,21% ke 35.677,02, indeks S&P 500 turun 4,88 poin atau 0,11% menjadi 4.544,9. Sedangkan, indeks Nasdaq Composite turun 125,50 poin atau 0,82% ke 15.090,20.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa juga ditutup naik 0,46% dan indeks saham MSCI di seluruh dunia turun 0,03%.

Meski turun, Indeks MSCI masih membukukan kenaikan untuk minggu ketiga berturut-turut bersama dengan tiga indeks saham utama AS.

Baca Juga: Mengkilap, harga emas kembali tembus level psikologis US$ 1.800

Di akhir pekan, indeks saham berada di bawah tekanan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS di jalur untuk mulai mengurangi pembelian asetnya.

Saham Intel turun 11,7% dan merupakan salah satu hambatan terbesar pada S&P 500. Kamis malam, Intel melaporkan penjualan yang meleset dari ekspektasi dan menunjukkan kekurangan chip yang menahan penjualan prosesor andalannya.

Saham American Express Co naik, mendorong indeks Dow Jones, setelah perusahaan ini melaporkan laba yang mengalahkan perkiraan.

Sementara itu, mata uang dolar AS melemag setelah komentar Powell. Indeks dolar turun 0,10% ke level 93,64.

“Ada sedikit penyesuaian posisi yang terjadi. Kami jelas telah melihat dolar yang lebih kuat sejak pertemuan Fed September", kata Mazen Issa, ahli strategi senior FX di TD Securities di New York. 

"Itu juga sesuai dengan kecenderungan musiman dolar melemah hingga akhir bulan," imbuhnya seperti dikutip Reuters.

Investor juga mencerna berita bahwa China Evergrande Group tampaknya menghindari default dengan sumber yang mengatakan mereka melakukan pembayaran kupon obligasi menit terakhir.

Di pasar obligasi A.S., imbal hasil Treasury A.S. yang berjangka lebih panjang turun.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun 1,6 basis poin menjadi 1,659%, setelah naik ke tertinggi dalam lima bulan di 1,7064% pada Kamis lalu.

Selanjutnya: Pejabat The Fed dilarang trading saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×