kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia kompak menguat pada Kamis (21/1), ditopang Wall Street yang perkasa


Kamis, 21 Januari 2021 / 08:33 WIB
Bursa Asia kompak menguat pada Kamis (21/1), ditopang Wall Street yang perkasa
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kembali perkasa di awal perdagangan hari ini. Kamis (21/1) pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,87% ke 28.772,61. Sementara itu, indeks Hang Seng turun tipis 0,04% ke 29.951,78.

Indeks Taiex berhasil naik 0,33% ke 15.858,80. Serupa, Kospi juga menguat 0,34% ke 3.125,26 dan indeks ASX 200 terkerek 0,62% ke 6.812,50. Penguatan juga dirasakan Straits Times yang naik 0,33% ke 3.008,78 serta FTSE Malaysia menguat 0,63% ke 1.611,66.

Penguatan pada bursa saham di kawasan ini terjadi setelah Wall Street ditutup pada rekor tertinggi di tengah harapan bahwa Presiden Ameriak Serikat yang baru dilantik, Joe Biden, akan menerapkan stimulus ekonomi lebih lanjut guna mengimbangi kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

"Saham Asia bersiap untuk mengikuti pergerakan saham di AS yang lebih tinggi di tengah optimisme bahwa pengeluaran federal AS akan menghidupkan kembali pertumbuhan dan pendapatan perusahaan," kata Ryan Felsman, ekonom senior di CommSec di Sydney. 

Baca Juga: IHSG diramal menguat hari ini, berikut rekomendasi saham dari analis

Sebelumnya, pemerintahan Biden diperkirakan akan mendorong rencana stimulus fiskal yang nilainya hampir mencapai US$ 2 triliun.

Felsman menambahkan, saham teknologi di Asia juga mungkin naik sebagai tanggapan atas berita positif dari Netflix Inc, yang sahamnya melonjak 16,85% pada perdagangan kemarin. 

Reli Netflix terjadi setelah perusahaan layanan streaming terbesar di dunia itu mengatakan tidak perlu lagi meminjam miliaran dolar untuk membiayai acara TV dan filmnya.

Seiring dengan Netflix, grup FAANG, yang berisi Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google, dijadwalkan untuk melaporkan hasil dalam beberapa minggu mendatang. 

Di saat yang sama, dolar AS jatuh terhadap sebagian besar mata uang pada hari Rabu, karena selera risiko investor bertahan.

Selanjutnya: DPR beberkan 3 calon anggota dewan pengawas SWF, ini kata Apindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×