kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia bergerak di dua zona


Kamis, 22 Maret 2018 / 08:36 WIB
Bursa Asia bergerak di dua zona
ILUSTRASI. Bursa Asia - Jepang


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pasar saham Asia bergerak di dua zona pada perdagangan Kamis (22/3). Tidak ada arah yang dominan, lantaran pelaku pasar mempertimbangkan implikasi keputusan moneter The Federal Reserves dan ancaman perang dagang.

Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 naik 0,30% pada pukul 09.46 waktu Tokyo. Indeks Kospi juga menguat 0,70%. Namun, indeks Australia S&P/ASX 200 dibuka turun 0,30%.

Kecemasan pasar terhadap keagresifan pengetatan moneter di AS agak berkurang. Sebab, The Fed tidak mengarah pada kenaikan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun ini, seperti yang diperkirakan sebagian pelaku pasar. Walaupun, diproyeksi akan ada kenaikan yang lebih tinggi pada 2019 dan 2020, karena pertimbangan peningkatan prospek ekonomi.

Meski demikian, masih ada kekhawatiran terkait ancaman perang dagang. Sebab, Kamis, Presiden Donald Trump akan mengumumkan penarikan pajak sekitar US$ 50 miliar terhadap China atas pelanggaran hak kekayaan intelektual.

"Secara umum hasil pertemuan (The Fed) sedikit dovish dibandingkan dengan perkiraan sebagian besar pelaku pasar," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi Allianz Investment Management, seperti dilansir Bloomberg.

Sementara, di pasar AS, ketiga indeks di Wall Street ditutup melemah tipis, setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah melesat, setelah persediaan di Amerika Serikat secara mengejutkan turun untuk pertama kali dalam sebulan. Apalagi, masih ada kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah.

Harga emas spot juga menguat, karena kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini dinilai tidak seagresif perkiraan awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×