kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI mengelola dana wealth management sebesar Rp 128,5 triliun di tahun 2018 lalu


Senin, 21 Januari 2019 / 18:24 WIB
BNI mengelola dana wealth management sebesar Rp 128,5 triliun di tahun 2018 lalu


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalangan perbankan masih mengejar duit masyarakat tajir agar pakir sebagai dana kelolaan atau asset under management (AUM) bisnis wealth management sepanjang 2019. Tak hanya menyumbang dana pihak ketiga (DPK), bisnis yang ditujukan bagi nasabah tajir juga memberikan pendapatan non bunga.

Namun tahun ini ada banyak pilihan produk investasi yang bisa diambil oleh masyarakat. Diantaranya saving bond ritel (SBR) seri 005 dengan kupon 8,15% dengan spread sebesar 215 basis poin terhadap suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

Banyaknya produk investasi ini ditambah lagi dengan tren kenaikan suku bunga acuan, maka diproyeksi ini bisa mempengaruhi bisnis wealth management

General Managar Division Wealth Management PT Bank Negara Indonesia Tbk Neny Asriani menyatakan kondisi saat semakin beragaman produk-produk investasi bagus bagi bisnis wealth management. Lanjut Neny Surat berharga negara (SBN) yang memiliki return bagus merupakan momentum yang paling tepat bagi nasabah masuk wealth management.

Ia menyebut target pertumbuhan AUM dari bisnis wealth management perusahaannya di 2019 ini mencapai sekitar Rp 17 triliun. "Sedangkan pertumbuhan AUM di 2018 mencapai Rp 14 triliun menjadi Rp 128,5 triliun. Adapun nasabahnha tumbuh 10.000 nasabah menjadi 76.900 nasabah di Desember 2018," ujar Neny kepada Kontan.co.id pada Senin (21/1).

Lanjut Neny, upaya mencapai target tersebut antara lain melalui optimalisasi penjualan produk-produk yang ada dan juga inovasi produk baru. Bank dengan sandi saham BBNI ini memiliki tiga produk wealth management yakni BNI Emerald Personal Banking dengan penempatan dana minimal Rp 500 juta.

Juga ada BNI Emerald Priority Banking dengan penempatan dana minimal Rp 5 miliar. Terakhir BNI Emerald Private Banking dengan penempatan dana minimal Rp 15 miliar. Neny bilang perbedaan ketig produk ini, selain dari penempatan minimal, setiap produk memiliki keistimewaan tersendiri.

"Biasanya fee based income nasabah Emerald dari penjualan produk asuransi dan investasi," imbuh Neny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×