kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI tahan suku bunga acuan, indeks saham sektor properti naik tipis


Jumat, 22 Januari 2021 / 11:59 WIB
BI tahan suku bunga acuan, indeks saham sektor properti naik tipis


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor properti mengalami penguatan tipis bila dihitung sejak awal tahun hingga penutupan pasar Kamis (21/1). Indeks sektor ini hanya menguat 2,15% ytd, menjadi ketiga yang terendah setelah sektor agrikultur dan barang konsumer. 

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menjelaskan kenaikan 2,15% tersebut hanya fluktuasi harga yang normal, bukan karena efek terbatas akibat penahanan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 3,75%.

Justru penahanan suku bunga tersebut memberikan prospek baik bagi emiten properti karena calon pembeli bisa memanfaatkan momentum ini. Apalagi tren suku bunga rendah juga diprediksi masih berlanjut. 

Baca Juga: IHSG anjlok 1,5% ke 6.317 pada sesi I Jumat (22/1), asing lepas ARTO, TLKM dan CPIN

"Prospek sektor ini cukup baik mengingat suku bunga saat ini merupakan titik terendah dalam 5 bahkan 10 tahun terakhir," jelas Joey, Jumat (22/1). 

Joey memprediksi di tahun ini bank sentral juga masih akan memangkas suku bunga satu kali lagi. Pemangkasan ini tentu akan memberikan efek positif pada penjualan properti. Namun, bila dibandingkan dengan perkembangan Covid-19 maka pemangkasan ini berefek lebih terbatas. 

"Faktor yang akan lebih mempengaruhi sektor properti saya rasa lebih ke arah angka kasus Covid-19 yang naik terus. Apabila angka ini bisa ditekan, saya rasa konsumen akan lebih confidence untuk melakukan pembelian properti," jelas Joey. 

Baca Juga: Harga meningkat signifikan, saham TFAS, CANI, dan DCII kena suspensi

Dus, Joey masih merekomendasikan investor untuk melirik sektor properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). 




TERBARU

[X]
×