kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Betonjaya Manunggal (BTON) alami kerugian di semester-I tahun ini


Minggu, 18 Agustus 2019 / 18:37 WIB
Betonjaya Manunggal (BTON) alami kerugian di semester-I tahun ini
ILUSTRASI. PT Betonjaya Manunggal Tbk BTON


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski pendapatan bersih PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) tumbuh mini di enam bulan pertama tahun ini, namun hal tersebut tak mampu menyelamatkan bottomline perseroan yang merugi. Beban pabrikasi dan pembelian bahan baku tampaknya menggerus margin keuntungan perusahaan.

Mengulik laporan keuangannya sampai semester-I 2019 ini pendapatan bersih BTON tercatat senilai Rp 55,71 miliar atau tumbuh 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 53,96 miliar. Namun beban pokok penjualan membengkak 32% year on year (yoy) menjadi Rp 48,42 miliar di semester-I 2019.

Baca Juga: Betonjaya (BTON) Berharap pada Segmen Pasar Ritel

Kenaikan beban pokok penjualan ditopang oleh melebarnya biaya produksi dan penjualan barang jadi. Alhasil laba kotor BTON tergerus 59% dari Rp 16,93 miliar di semester-I 2018 menjadi Rp 6,79 miliar di semester-I 2019.

Andy Soesanto, Direktur BTON bilang pengaruh eksternal seperti permintaan pasar dan harga bahan baku turut mempengaruhi keuntungan perseroan. "Pasar masih lesu dan pengaruh eksternal cukup kuat menekan (industri) dalam negeri," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).

Faktor eksternal lainnya juga mengacu pada rugi kurs yang diperoleh BTON di semester-I 2019 senilai Rp 1,4 miliar, dimana pada periode yang sama tahun kemarin masih memperoleh keuntungan kurs Rp 8,62 miliar.

Sehingga setelah dikurangi pos beban lainnya didapati rugi bersih perusahaan sampai akhir Juni 2019 senilai Rp 384 juta, padahal pada paruh pertama tahun lalu BTON masih memperoleh laba bersih Rp 18,74 miliar.

Baca Juga: Proyek masih lesu, Betonjaya Manunggal (BTON) fokus garap pasar ritel

Tak ada cara lain, perusahaan harus terus menggenjot penjualan produknya di tahun ini. Untuk itu kata Andy, BTON akan mengurangi penyuplaian produk ke pelanggan yang kurang prospektif, dan mengalihkannya ke pelanggan yang lebih menyerap banyak produknya.

"Kami coba tekan untuk konsumen-konsumen lama yang masih pasif," katanya. Sampai semester-I 2019 ini pelanggan seperti PT Elang Perkasa Jayatama mengalami penurunan order sekitar 41% yoy menjadi Rp 8,66 miliar.

Sementara pelanggan lainnya PT Surya Steel mengalami kenaikan order 46%, dari Rp 9,24 miliar di semester-I 2018 menjadi Rp 13,53 miliar di semester-I 2019. Perusahaan sendiri memang mematok kenaikan volume penjualan sekitar 10% di tahun ini, atau sebesar 19.360 ton setelah di tahun lalu tercatat 17.600 ton.

Saat ini kapasitas terpasang pabrik BTON mencapai 45.000 ton per tahun. Manajemen belum berencana menambah lini produk baru karena sisa kapasitas masih belum digunakan sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×