kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batubara dan listrik tetap jadi fokus bisnis Toba Bara (TOBA) di 2019


Jumat, 05 April 2019 / 13:25 WIB
Batubara dan listrik tetap jadi fokus bisnis Toba Bara (TOBA) di 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) mencatatkan kinerja yang ciamik sepanjang tahun lalu. Sektor batubara masih menyumbang pendapatan terbesar. Sebelumnya, TOBA menargetkan produksi batubara sebesar 6 juta ton pada tahun ini. Target ini kurang lebih sama dengan target tahun 2018.

Sekretaris Toba Bara Sejahtra, Elizabeth Novi Sagita Aruan menyampaikan, pada tahun ini pihaknya masih fokus dalam menjalankan bisnis batubara. Emiten berkode saham TOBA ini mempunyai luas konsensi seluas 7.087 hektare dengan cadangan batubara berdasarkan JORC 2018 sebanyak 63,9 juta metrik ton. Sedangkan rata-rata produksi tahunan TOBA sebanyak 4 juta ton hingga 8 juta ton batubara per tahun.

Asal tahu saja, batubara TOBA memiliki kalori 5.200 hingga 5.700 kkal/kg dan sebagian besar dijual ke pasar luar negeri. TOBA memasarkan batubara ke beberapa negara seperti Malaysia, Korea, Thailand, Tiongkok, India, dan Taiwan. Manajemen TOBA memproyeksikan, pasar ASEAN masih berperan penting sebagai tujuan pemasaran batubara mereka.

Elizabeth mengakui, kondisi pasar yang tak menentu masih menjadi tantangan. “Tentunya kondisi pasar yang terus berubah dan harus kami siasati sebaik mungkin,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Selain terus melanjutkan bisnis di sektor batubara, TOBA juga terus meningkatkan kontribusi dari lini bisnis kelistrikan untuk ke depannya. Saat ini, TOBA memiliki dua PLTU yang masih dalam proses pembangunan, yakni proyek listrik Sulbagut I yang berlokasi di Gorontalo Utara dan PLTU Sulut III.

PLTU Sulbagut yang berkapasitas 2x50 megawatt (MW) memiliki komposisi kepemilikan 60% PT Toba Bara Sejahtra, 20% PT Toba Sejahtera, dan 20% Shanghai Electric Power Construction. Nilai proyek PLTU ini sekitar US$ 210 juta-US$ 220 juta dan diharapkan dapat tampung di kuartal III-2020.

Sedangkan untuk PLTU Sulut III berkapasitas 2x50 MW dengan kepemilikan 90% PT Toba Bara Sejahtra kemudian 10% Sinohydro Corporation Limited. Nilai proyek sebesar US$ 205 juta-US$ 210 juta dan diharapkan selesai pada April 2021. Baru-baru ini, TOBA mendapat pinjaman bank sebanyak US$ 157,98 juta untuk menggarap proyek tersebut.

“Tentunya Toba Bara selalu berupaya menjaga mine plan dan di bidang listrik kami juga mengupayakan agar dapat tepat waktu dalam pembangunan konstruksi PLTU kami,” kata Elizabeth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×