kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka Tambang (ANTM) genjot target produksi dan penjualan di 2019


Minggu, 27 Januari 2019 / 17:44 WIB
Aneka Tambang (ANTM) genjot target produksi dan penjualan di 2019


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati mencapai kinerja produksi dan penjualan yang cemerlang sepanjang tahun lalu, namun PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tetap mematok target yang lebih tinggi untuk tahun ini. Nyaris seluruh lini komoditas andalan Antam, yakni emas, feronikel, bijih nikel dan bauksit, ditargetkan bisa naik lebih dari 10%.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengungkapkan, kenaikan target tersebut merupakan strategi Antam meningkatkan pendapatan perusahaan seoptimal mungkin di tengah peluang pasar yang masih menjanjikan. Apalagi, untuk produk feronikel, Antam percaya diri terhadap peningkatan volume produksi dan penjualan seiring dengan stabilitas operasi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.

"Jadi target produksi dan penjualan Antam di tahun 2019, ditargetkan akan mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan target tahun 2018 yang lalu," ujar Arie kepada Kontan.co.id, Minggu (27/1).

Arie menerangkan bahwa pada tahun ini, Antam menargetkan produksi feronikel sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 23% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 24.652 TNi. Antam menargetkan penjualan di angka yang sama dengan produksi, yakni 30.280 TNi atau naik 22% dari penjualan tahun lalu yang sebesar 24.719 TNi.

Untuk bijih nikel, Antam mematok target produksi sebanyak 10,5 juta wet metric ton (wmt), meningkat 14% dari tahun 2018 yang sebesar 9,2 juta wmt. Sedangkan target penjualannya sebesar 8 juta wmt atau naik 18% dari tahun 2018 yang ada di angka 6,7 juta wmt.

Sementara untuk komoditas bauksit, Antam menargetkan produksi tahun ini sebanyak 3,1 juta wmt atau naik 152% dari tahun 2018 yang sebesar 1,2 juta wmt. Targetnya, Antam mampu menjual 3,2 juta wmt bauksit atau meningkat 140% dari tahun lalu yang sebanyak 1,3 juta wmt.

Adapun, untuk komoditas emas, Antam mematok target produksi yang sama dari tahun lalu, yakni sebesar 2 ton. Meski demikian, target penjualan emas Antam ditargetkan bisa meningkat sebanyak 23% dari 26 ton di tahun lalu, menjadi 32 ton untuk tahun ini.

Arie bilang, peningkatan volume penjualan emas ini ditopang oleh peluang pasar domestik produk logam mulia yang masih terbuka. "Seiring dengan tingkat pembelian emas oleh masyarakat yang semakin positif dan meningkatnya kesadaran untuk berinvestasi emas," ungkap Arie.

Oleh karena itu, lanjut Arie, utilitas pabrik pengolahan emas Antam akan terus ditingkatkan. Begitu juga dengan pengembangan produki logam mulia dan perbaikan layanan penjualan kepada masyarakat.

Asal tahu saja, produksi Antam berasal dari tambang emas di Pongkor, Bogor dan Cibaliung, Banten. Adapun, penjualan emas Antam ditopang oleh aktivitas trading di Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia yang berada di Pulogadung.

Jadi, selain dari produksi sendiri, Antam juga mendapatkan supply dore bullion ditambah hasil buyback dari masyarakat sebagai bahan baku produksi emas yang kemudian diolah kembali menjadi produk logam mulia engan berbagai variannya. "Dengan kapasitas total terpasang pabrik sebesar 75 ton emas per tahun, maka Antam masih dapat mengolah emas di luar produksi sendiri," kata Arie.

Sebagai informasi, pada tahun 2018 lalu, Antam mengklaim menorehkan capaian produksi dan penjualan feronikel serta penjualan emas yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Dikutip dari situs resmi Antam, pada tahun lalu, volume produksi unaudited feronikel sebesar 24.868 TNi, sedangkan untuk penjualan unaudited feronikel pada tahun 2018 sebanyak 24.135 TNi.

Sementara untuk emas, Antam mencatatkan volume penjualan unaudited sebesar 28.258 kg atau naik 114% dibanding tahun 2017 yang sebesar 13.202 kg. Adapun, pada tahun lalu volume produksi unaudited emas Antam stabil di angka 1.953 kg.

Selain itu, Antam mencatatkan volume produksi bijih nikel sebesar 9,31 juta wmt, atau naik 67% dibandingkan tahun 2017. Volume penjualannya naik lebih signifikan, yakni dari 2,93 juta wmt pada tahun 2017, menjadi 6,29 wmt.

Capaian positif juga terjadi pada komoditas bauksit, dimana pada tahun 2018, produksi unaudited bijih bauksit Antam sebesar 1,10 juta wmt, naik 70% dianding tahun 2017 yang sebesar 648.000 wmt. Untuk penjualannya, pada tahun lalu volume penjualan bijih bauksit naik 15% dari 838.000 wmt menjadi 965.000 wmt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×