kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka Gas Industri (AGII) siapkan belanja modal Rp 300 miliar


Rabu, 12 Juni 2019 / 16:50 WIB
Aneka Gas Industri (AGII) siapkan belanja modal Rp 300 miliar


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar Rp 300 miliar di tahun 2019.

"Pendanaan ini sebagian besar untuk pengembangan filling station, liquefaction, dan biaya perawatan," kata Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmat Harsono ketika ditemui Kontan.co.id usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung UGM Samator, Rabu (12/6).

Rachmat bilang, dari total anggaran yang sebesar Rp 300 miliar, sekitar Rp 250 miliar diantaranya akan menggunakan pendanaan internal. Adapun sumber pendanaan tersebut diantaranya dari sisa hasil IPO di tahun 2016, laba tahun berjalan yang mungkin didapatkan oleh perseroan, juga sisa laba bersih tahun 2018.

Sedikit gambaran, pada tahun 2018 perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 99,7 miliar. Sebesar Rp 84,77 miliar dikhususkan untuk ekspansi bisnis perseroran.

Sementara itu, Rp 50 miliar dari total capex Rp 300 miliar, didapat dari sebagian hasil penerbitan obligasi pada bulan April yang lalu.

Perseroan menargetkan di akhir 2019 dapat mengembangkan 10 filling station. Tercatat, hingga bulan Juni ini ada 4 hingga 5 filling station yang sudah dikerjakan oleh AGII. Dengan demikian, untuk saat ini perseroan memiliki kurang lebih 105 filling station yang tersebar di 24 wilayah di Indonesia.

Selain untuk filling station, Rachmat juga bilang belanja modal dimanfaatkan untuk liquefaction. "Seperti menambah kapasitas turbo boost di kendaraan, sehingga akan lebih efisien," katanya.

Sebagai tambahan infromasi, AGII mematok pertumbuhan perseroan mencapai double-digit. Hanya saja Rachmat enggan merinci angka pastinya. "Growth di atas GDP atau dua kali GDP," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×