kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi anak usaha Danareksa terancam batal, BTN tetap akan dirikan dua anak usaha


Selasa, 15 Mei 2018 / 16:02 WIB
Akuisisi anak usaha Danareksa terancam batal, BTN tetap akan dirikan dua anak usaha
ILUSTRASI. BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Tbk) berniat merampungkan pembentukan anak usaha tahun ini. Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan tahun ini setidaknya ada dua anak usaha yang bakal didirikan yakni anak usaha asuransi jiwa dan manajer investasi (MI).

"Paling tidak yang mendekati di tahun ini itu pembentukan anak usaha asuransi (jiwa) dan MI," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (14/5).

Menurut Mahelan, dari kedua anak usaha yang bakal terbentuk di tahun ini yang paling disegerakan adalah MI. Hal ini dilakukan perseroan untuk mendorong program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang akan diberlakukan oleh pemerintah di tahun 2018 ini. Bank bersandi emiten BBTN ini sedang melakukan pembentukan anak usaha MI untuk mendukung program tersebut.

Nah, sebelumnya untuk memuluskan rencana pembentukan anak usaha BTN telah menyasar anak usaha milik PT Danareksa (Persero). Salah satunya Danareksa Finance dan Danareksa Investment Management (DIM). Namun belakangan, Mahelan menyebut rencana untuk mengambilalih anak usaha Danareksa tersebut terancam batal.

"Kami sedang cari partner untuk anak usaha. Karena ada yang cocok ada juga yang tidak. Kayaknya tidak (anak usaha Danareksa), masih dicari. Bisa saja berubah," ungkap Mahelan.

Kendati demikian, Mahelan menegaskan rencananya untuk mengakuisisi anak usaha Danareksa tidak batal melainkan hanya dalam proses penyesuaian bisnis saja.

"Bukan batal, tapi akan dilakukan melalui sinergi bisnis dahulu. Baru secara bertahap akan dilakukan penjajakan kembali prosesnya," kata Mahelan saat dimintai keterangan, Selasa (15/5) kepada Kontan.co.id.

Adapun, terkait akuisisi anak usaha asuransi jiwa bank yang fokus dalam kredit perumahan menurutnya tengah menunggu keputusan dari pihak Kementerian BUMN. Pasalnya, Kementerian yang dipimpin oleh Rini Soemarno tersebut tengah melakukan proses pembenahaan perusahaan asuransi.

"Asuransi jiwa masih dalam proses pembenahan perusahaan asuransi oleh kementerian," ungkapnya.

Dalam proses membentuk anak usaha, BTN juga tidak segan untuk menggelontorkan dana jumbo. Secara total, sedikitnya BTN menganggarkan dana sebesar Rp 700 miliar untuk pertumbuhan anorganik tahun ini.

Bila dirinci, setidaknya sebanyak Rp 150 miliar akan diinvestasikan untuk akuisisi perusahaan asuransi jiwa. Untuk asuransi umum dan perusahaan pembiayaan, BTN menganggarkan dana masing-masing sebesar Rp 200 miliar dan khusus perusahaan manajemen invetasi BTN menggelontorkan dana hingga mencapai Rp 250 miliar.

Selain untuk memperluas cakupan bisnis perseroan, pembentukan anak usaha ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan fee based income (FBI) perseroan.

Pasalnya tahun ini BTN menargetkan fee based dapat tumbuh minimal 25% secara year on year (yoy). Sementara secara nominal, Mahelan menuturkan BTN menargetkan perolehan pendapatan berbasis komisi mencapai Rp 2,1 triliun. Jumlah tersebut terbilang jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian akhir tahun 2017 yang berkisar Rp 1,6 triliun.

Sebagai informasi saja, per kuartal I 2018 BTN juga sudah berhasil memupuk FBI mencapai Rp 414 miliar. Jumlah tersebut masih tumbuh tipis 7,82% secara yoy dari capaian kuartal I tahun lalu sebesar Rp 384 miliar.

Bila dirinci, mayoritas pendapatan selain bunga perseroan berasal dari komisi, biaya administrasi dan layanan alias 54,01% dari total pendapatan operasional lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×