kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wacana cukai minuman berpemanis, ini tanggapan Kino Indonesia


Kamis, 28 Januari 2021 / 20:29 WIB
Ada wacana cukai minuman berpemanis, ini tanggapan Kino Indonesia
ILUSTRASI. Kino Indonesia mengungkapkan, penerapan cukai akan berdampak negatif terhadap industri minuman yang kompetitif.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berwacana menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dan minuman bersoda tahun 2021. Rencana ini kembali dicetuskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (27/1). Sri Mulyani menilai, kebijakan fiskal tersebut mampu menambah penerimaan negara, khususnya cukai. 

Menanggapi wacana ini, Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono bilang, penerapan cukai akan berdampak negatif terhadap industri minuman yang kompetitif. Menurut dia, produsen akan terkena dampak sangat besar. 

"Ini akan berdampak negatif terhadap lapangan kerja karena pengenaan cukai akan mendorong produsen melakukan banyak efisiensi untuk tetap dapat bertahan di tengah persaingan dan daya beli yang masih lemah," kata Budi kepada Kontan.co.id, Kamis (28/1). 

Budi pun tidak memungkiri, pungutan cukai juga akan berdampak negatif untuk sebagian segmen minumannya. Hanya saja, dia enggan membeberkan berapa besar kontribusi penjualan minuman berpermanis dan minuman bersoda terhadap total pendapatan KINO. 

Baca Juga: Ada Cukai Minuman Berpemanis, Industri Minuman Terkena Pukulan Ganda

Asal tahu saja, sepanjang sembilan bulan pertama 2020 total penjualan KINO mencapai Rp 3,11 triliun.  Sebesar  37,94% diantaranya atau setara Rp 1,18 triliun berasal dari penjualan segmen minuman. Ini menjadikan segmen minuman sebagai kontributor penjualan terbesar kedua setelah segmen perawatan tubuh. Adapun margin laba kotor produk minuman KINO per September 2020 lalu sekitar 40%. 

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, pihaknya masih akan melihat reaksi industri minuman jika pungutan cukai atas minuman berpemanis dan minuman bersoda ini benar-benar diterapkan. Namun dia mengamati, menaikkan harga bukanlah solusi yang tepat, mengingat industri ini begitu kompetitif. "Itu berdampak pada kehilangan market share," imbuh Budi. 

Sekadar informasi, KINO memiliki beberapa produk minuman, antara lain Malee Juice, Malee, Larutan Cap Kaki Tiga, Larutan Sejuk Segar, Cap Panda, dan Panther. 

Baca Juga: Pemerintah wacanakan cukai minuman berpemanis, begini efeknya ke kinerja emiten mamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×